Logo DW

Kisah Henry Pu Yi Sang Kaisar Terakhir China

public domain
public domain
Sumber :
  • dw

Pada tahun 1945, posisi Jepang dalam perang dunia kedua berbalik dan nyaris kalah. Ketika Jepang resmi kalah setelah dua kali dibom atom oleh Amerika, Pu Yi mencabut gelarnya sendiri dan mengumumkan bahwa daerah Mancukuo adalah bagian dari Cina. Pu Yi mencoba melarikan diri dengan terbang ke Korea dan ke Jepang, tetapi tanggal 16 Agustus 1945 dia ditangkap oleh pasukan Uni Soviet di bandara Mukden dan diterbangkan ke Siberia di mana dia ditawan.

Setelah melewati berbagai gejolak, Republik Rakyat Cina akhirnya resmi berdiri pada tahun 1949. Tahun 1950 Soviet kemudian menyerahkan Pu Yi kepada rezim Komunis di Cina. Saat itu Pu Yi yakin dia akan dieksekusi.

Namun pemerintah menempatkannya di pusat manajemen penjahat perang bersama dengan beberapa keluarganya, mantan pejabat Manchukuo dan perwira militer lainnya. Di sana, Pu Yi dikenal dengan identitas sebagai Tahanan No 981 dan bertugas merawat kebun sayur milik penjara. Pu Yi menghabiskan nyaris sepuluh tahun hidupnya di Pusat Manajemen Penjahat Perang Fushun di Provinsi Liaoning dari tahun 1950 hingga 1959.

Setelah beberapa tahun menjalani masa 'rehabilitasi' Pu Yi diterima sebagai seorang komunis sejati dan menjadi warga negara Cina. Dia pun secara resmi diampuni. Pu Yi bekerja paruh waktu sebagai asisten tukang kebun di kebun raya Beijing dan pada tahun 1962 menikahi istri kelima dan terakhirnya. Istri terakhir Pu Yi bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit.

Di akhir hidupnya, Pu Yi kerap dipamerkan kepada para pejabat asing yang berkunjung ke Cina untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Pu Yi meninggal dalam keadaan sebagai rakyat biasa karena kanker ginjal pada usia 61 di tahun 1967.

ae/vlz (scmp, historytoday, chinahighlights.com)