Masjid yang Dihancurkan di China Dibangun Toilet Umum

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Saat ditanya apakah memang ada kebutuhan WC umum di masyarakat sekitar, ia menyebut warga punya WC di rumah masing-masing. Sehingga tidak ada masalah terkait keberadaan toilet.

Ketua komite juga mengatakan, Suntagh terletak sekitar tiga kilometer di luar pusat Atush. Area itu hanya sedikit bahkan tidak ada sama sekali wisatawan yang sekiranya memerlukan akses ke kamar kecil.

Dia mengakui, pembangunan toilet tersebut kemungkinan besar untuk menutupi reruntuhan Masjid Tokul yang hancur. Selain itu untuk keperluan pemeriksaan kelompok atau kader yang berkunjung ke daerah tersebut.

Kepala desa mengatakan tidak jelas berapa banyak orang yang bisa ditampung oleh kamar kecil itu. “Itu masih tutup, jadi aku bahkan belum masuk,” katanya.

Warga Suntagh lainnya, yang juga menolak disebutkan namanya, mengatakan salah satu dari dua masjid yang baru-baru ini diketahui dirobohkan sekitar musim gugur 2019, Masjid Azna, telah diganti dengan "toko serba ada". Toko ini menjual alkohol dan rokok yang penggunaannya tidak disukai dalam Islam.

Sebelumnya, seorang petugas keamanan publik di Suntagh membenarkan jika Masjid Azna dan Masjid Bastaggam telah dihancurkan. Sementara masjid yang berdiri sendiri, Masjid Teres, adalah yang terkecil dan dalam kondisi paling buruk dari ketiganya.

Dinasti Tang Tiongkok pertama kali mengenal Islam pada abad ketujuh. Masa ini lebih dari 1.000 tahun sebelum Dinasti Qing menetap di tempat yang sekarang disebut Xinjiang.