Sejumlah Kuil Hindu di India Dibangun dan Dilindungi Penguasa Muslim
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara kelompok nasionalis Hindu atau kelompok sayap kanan di India menghimpun kekuatan adalah dengan menjelek-jelekkan para penguasa Muslim di India pada masa pra-kolonial. Padahal, sejarah mencatat betapa besarnya kontribusi para pemimpin Muslim dalam melindungi dan memperkuat Hindu di negeri itu.
Kebangkitan nasionalisme Hindu, yang dimotori oleh Perdana Menteri Narendra Modi, kini menyerang peninggalan para pemimpin Muslim di India. Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa diketahui telah menghapus nama dan kontribusi raja Muslim dari buku teks sekolah, jalan, dan tempat penting.
Kelompok-kelompok nasionalis Hindu, seperti BJP dan mentor ideologisnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sangat membenci Kekaisaran Mughal dan para pendahulu Muslimnya. Kelompok-kelompok itu menganggap kekaisaran Mughal telah menjajah India selama berabad-abad.
Melansir laporan media Turki, TRT World, Kamis (13/8), disebutkan setiap pemimpin yang berasal dari BJP selalu memakai narasi penjajahan oleh Kekaisaran Mughal itu untuk menguatkan posisi politiknya. Lebih jauh, bahkan organisasi yang sangat fanatik kerap menyebarkan doktrin kepada umat Hindu bahwa penguasa Muslim adalah perusak kuil.
Kontribusi Penguasa Muslim
Namun demikian, catatan sejarah menyampaikan hal sebaliknya. Para penguasa Muslim diketahui kerap membantu pembangunan kuil untuk umat Hindu. Bukan hanya berkontribusi pada pembangunan kuil Hindu yang penting, mereka juga mengawasi pemeliharaan pusat ziarah Hindu seperti Ayodhya, Mathura dan Vrindavan.
Bantuan membangun kuil tercatat pernah dilakukan oleh kaisar ketiga Kerajaan Mughal, Abul Fath Jalal-ud-din Muhammad Akbar atau kerap disebut Akbar yang Agung. Penguasa yang terkenal adil pada abad ke-16 itu diketahui memperbesar kuil-kuil dan memberikan hibah kepada pelayan kuil. Kebijakan itu dilakukan pada 27 Agustus 1598 dan 11 September 1598 di Vrindavan, Mathura, dan sekitarnya.
Putranya, Jahangir, melanjutkan tradisi yang mengedepankan kehidupan multi-agama tersebut. Jahangir bahkan memberikan tambahan dana atas program-program atau rencana yang telah dibuat ayahnya. Dia menambahkan dua kuil ke dalam daftar 35 kuil yang hendak dibantu ayahnya pada 1598.