Kondisi WNI Korban Ledakan Dahsyat Beirut Lebanon Kini Stabil
- Kemlu RI
VIVA – Perwakilan Indonesia di Beirut terus memantau kondisi warga negara Indonesia pascaledakan di Kota Beirut, Lebanon. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan, pihak Kedutaan Besar RI di Beirut akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik.
"Hingga saat ini, KBRI telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan utamanya pekerja migran," kata Retno dalam keterangan pers virtual, Jumat 7 Agustus 2020.
Tercatat terdapat 1.447 warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon yang terdiri atas 1.234 Kontingen Garuda dan 213 WNI sipil termasuk mahasiswa. KBRI Beirut juga disebut terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI untuk mengecek kondisi mereka pascakejadian ini.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada masyarakat Lebanon, yang terdampak kejadian ini. Hal ini juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo," ujar Retno.
Ledakan yang terjadi di Port of Beirut pada 4 Agustus 2020 waktu setempat melukai salah satu warga negara Indonesia berinisial NNE. Namun, Retno memastikan kondisi korban dinyatakan stabil dan telah mendapatkan pengobatan dari petugas medis serta pendampingan dari KBRI Beirut.
Selain itu, pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL turut membantu proses evakuasi korban segera pascaledakan terjadi. Tim medis yang dikirim adalah dari Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).
Tim Hospital yang telah diberangkatkan ke lokasi ledakan berupa satu unit ambulans dari Hospital Lv. 1 dipimpin Kapten Ckm dr. Doni Saputera, SpRad, beserta satu anggota Serka Syehta dan satu sopir ambulans India CSGT Musthaq Bhat. (art)
Baca juga: Gibran Larang Istri dan Anak Tengok Kahiyang dan Bayinya