Penyintas Bom Hiroshima Desak Ratifikasi Larangan Senjata Nuklir
- dw
Mereka yang hadir berdoa di depan tugu yang menjaga makam para korban. Pada fasadnya tergurat sebuah kalimat, "Biarkan semua jiwa di sini beristirahat dengan tenang, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.”
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Shinzo Abo mengatakan Jepang berkomitmen mendukung larangan senjata nuklir, tapi sebuah dunia tanpa nuklir tidak bisa diwujudkan dalam semalam dan prosesnya harus dimulai lewat dialog antara pihak yang berlawanan.
"Posisi Jepang adalah untuk membangun jembatan antara sisi yang berbeda dan secara sabar mengarahkan dialog dan tindakan mereka untuk mencapai dunia tanpa senjata nuklir," kata Abe.
Realita nuklir di Hiroshima
Kelompok penyintas bom Hiroshima dan Nagasaki yang dinamakan Hibakusha, kini rata-rata berusia 83 tahun. Mereka menyesalkan lambatnya proses perlucutan senjata nuklir di dunia.
"Kata-kata dan tindakan Abe tidak cocok satu sama lain,” kata Manabu Iwasa, 47 tahun. Ayahnya yang merupakan penyintas meninggal dunia di usia 87 tahun, Maret silam. "Jepang diklaim berupaya lebih keras untuk melarang senjata nuklir, tapi juga berdiri bersama Amerika Serikat.”
"Situasinya membuat frustasi. Tapi tidak banyak yang bisa kami lakukan sebagai individu.”