University of Melbourne Ungkap Investigasi Pelecehan Seks Mahasiswa RI
- abc
Hasil penyelidikan dari University of Melbourne dinilai mengecewakan oleh Primatia Romana, salah satu penggagas petisi yang ditandatangani oleh 128 orang staf, mahasiswa, dan alumni University of Melbourne, per 26 Mei 2020.
Menurutnya respon dari universitas tersebut memperkuat alasan mengapa para mahasiswa enggan melaporkan kekerasan atau pelecehan seksual yang mereka alami.
"Respon ini, selain tidak menjawab underlying cause to solve the problem, juga [menunjukkan] universitas tidak transparan dan tidak memiliki prosedur disipliner yang kuat," kata Prima.
Ia menambahkan ketika mengirim surat pernyataan sikap dan petisi kepada University of Melbourne Mei lalu, hanya mendapat balasan yang "normatif", tanpa ada transparansi langkah yang diambil pihak kampus.
"University of Melbourne sebenarnya bisa menjelaskan ke kami, tidak perlu detail sekali, tapi menjelaskan ada tahapan di mana mereka akan melakukan prosedur disipliner … dan menjelaskan mekanisme investigasinya seperti apa."
Kesimpulan dari investigasi University of Melbourne disesalkan para inisiator petisi. (Wikimedia Commons)
Sebagai penggagas petisi, Prima mengatakan tidak menerima laporan hasil investigasi dari University of Melbourne dan baru mendengarnya dari ABC.
Hani Yulindrasari, penggagas petisi di change.org yang telah ditandatangani lebih dari 32.000 orang juga mengaku tidak menerima informasi tentang hasil investigasi University of Melbourne.