Logo BBC

Hong Kong Mengalami Gelombang Ketiga COVID-19, Mengapa Bisa Terjadi?

Hong Kong mencapai puncak kasus Covid-19, yakni sebanyak 149, pada hari Kamis.-Reuters
Hong Kong mencapai puncak kasus Covid-19, yakni sebanyak 149, pada hari Kamis.-Reuters
Sumber :
  • bbc

Sementara itu, Selandia Baru dan Australia memiliki kebijakan karantina hotel wajib, yang merupakan "konsep yang baik ... meskipun ada masalah terkait siapa yang membayarnya", tambahnya.

Seperti Hong Kong, Inggris juga membebaskan penumpang tertentu dari aturan kontrol perbatasan, termasuk pengemudi kendaraan barang, pelaut, dan awak pesawat.

Aturan jaga jarak sosial dicabut

Pengecualian karantina Hong Kong telah diterapkan selama berbulan-bulan, tetapi gelombang ketiga tidak terjadi sampai Juli.

Prof Peiris percaya ini adalah karena faktor penting kedua - yakni aturan jarak sosial yang dikendurkan secara signifikan pada bulan Juni.

"Selama langkah-langkah menjaga jarak sosial diterapkan, sistem yang ada dapat mengatasinya - tetapi begitu langkah-langkah jaga jarak direlaksasi" infeksi impor menyebar dengan cepat, katanya. "Ini pelajaran untuk semua orang."

A staff member wearing a face mask following the coronavirus disease (Covid-19) outbreak hands takeaway food to a customer outside a restaurant in Hong Kong, China
Reuters
Pemerintah melarang lebih dari dua orang berkumpul dan melarang restoran melayani makan di tempat.

Dr Tsang mengatakan bahwa pada akhir Juni, pemerintah mengizinkan pertemuan publik hingga 50 orang, sementara ada perayaan untuk Hari Ayah dan peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China.