Usai Sukses 50 Tahun, Boeing Hentikan Produksi Jumbo Jet 747
- dw
Asosiasi penerbangan internasional IATA hari Selasa (28/7) menerangkan, mereka tidak mengharapkan perjalanan udara akan pulih ke tingkat pra-pandemi sampai setidaknya tahun 2024.
Sebelumnya sudah tersandung kasus 737 Max
"Kenyataannya adalah bahwa dampak pandemi pada sektor penerbangan akan tetap parah," kata Direktur Utama Boeing David Calhoun hari Rabu (29/7). "Tekanan pada pelanggan komersial kami berarti bahwa mereka menunda pembelian jet, memperlambat pengiriman (pesawat), menunda perawatan elektif, dan menghentikan operasi pesawat yang lebih tua untuk mengurangi pengeluaran - itu semuanya memengaruhi bisnis kami”, katanya.
Selain dampak pandemi, Boeing juga menghadapi masalah besar dengan model 737 Max, yang mengalami dua kecelakaan fatal di Indonesia dan di Ethiopia dan mengakibatkan sejumlah maskapai membatalkan pemesanan pesawat mereka. Pesawat yang dioperasikan oleh Lion air dan Ethiopian Air itu jatuh sesaat setelah lepas landas karena kesalahan piranti lunak pada sistem pegendalian otomatis MCAS yang digunakan Boeing.
David Calhoun juga mengatakan, dengan kinerja kuartal kedua yang buruk, berarti makin banyak tenaga kerja yang harus dikurangi. Awal tahun ini, Boeing sudah mengumumkan akan mengurangi 10 persen tenaga kerjanya, atau sekitar 16.000 pekerja.
hp/as (afp, ap)