Kain Kiswah Penutup Kabah Diganti Jelang Puncak Ibadah Haji

Proses penggantian kain Kiswah Kabah di Masjidil Haram
Sumber :
  • Twitter @reasahalharamain

VIVA – Kain hitam penutup Kabah yang suci atau Kiswah diganti pada Rabu malam, 29 Juli 2020 waktu Arab Saudi. Sebuah tradisi tahunan yang dilakukan pengurus Dua Masjid Suci (Haramain). Pergantian Kiswah dilakukan menjelang 9 Dzulhijjah atau saat puncak haji, yakni wukuf di Arafah. 

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

Pergantian melibatkan puluhan petugas berseragam khusus dengan pengawalan petugas keamanan Masjidil Haram.

Ahmed Bin Mohammed Al-Mansouri, wakil kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci dan direktur jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kabah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kabah akan dipakaikan dengan Kiswah baru, yang terdiri atas empat sisi dan sitar (tirai) untuk pintu.

Hasil Mudzakarah Terkait Hukum Gunakan Nilai Investasi BPIH sampai Hukum Dam di Luar Tanah Haram

Baca: Ibadah di Tengah Pandemi, Jemaah Haji Tawaf dengan Social Distancing

Untuk teknis pergantiannya, masing-masing dari empat bagian Kiswah baru diangkat secara terpisah. Tiap-tiap sisinya dibentangkan dan dikonsolidasikan dari atas dengan mengikat di bagian atas Kabah.

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

Dimulai dari sisi Hijir Ismail antara Rukun (sudut) Iraki dan Rukun Syami. Kemudian, berganti ke sisi pintu Kabah antara Rukun Iraki dan Rukun Hajar Aswad.

Dilanjutkan pada sisi Rukun Yamani yang terletak antara Rukun Hajar Aswad dan Rukun Yamani. Terakhir pada sisi antara Rukun Yamani dan Rukun Syami.

Saat pergantian, Kiswah lama tidak dicopot terlebih dahulu. Sebelum Kiswah baru dinaikkan ke atas dan diikat. Setelah empat bagian Kiswah yang baru ditarik ke atas di setia sisinya, barulah Kiswah yang lama dicopot. Lalu, setiap sudut sabuknya dijahit lurus dengan empat sisi, hingga dinding Kabah tertutup.

Al-Mansouri menambahkan, untuk membuat kain Kiswah penutup Kabah dengan ukuran 658 meter persegi membutuhkan 670 kilogram bahan berkualitas tinggi. Yakni kain sutra berkualitas tinggi, 120 kilogram benang emas, dan 100 kilogram benang perak.

Kiswah terdiri atas 47 potong kain, masing-masing panjangnya 14 meter dan lebarnya 95 sentimeter. Kiswah dibuat dari bahan sutra asli berwarna hitam. Di bagian atas terdapat sabuk yang ditulisi lafaz Syahadat dan ayat-ayat Alquran serta setiap kaligrafi dua bingkai ornamen Islam. 

Baik tulisan ayat maupun ornamen dibentuk dengan sulaman tangan timbul menggunakan benang emas dan perak.

Pembuatan Kiswah ini dilakukan di sebuah tempat khusus di Kompleks Malik Abdul Aziz untuk Pembuatan Kiswah Kabah Suci. Prosesnya melibatkan setidaknya 240 perajin dengan anggaran mencapai 17 juta riyal Arab Saudi.

Tenaga kerjanya terdiri atas pekerja kasar, staf, seniman, penjahit, dan tenaga administrasi. Mereka dibagi dalam enam bagian, pembuatan sabuk, tenunan tangan, pencelupan, tenunan mekanik, pencetakan, dan tutup dalam Kabah. 

Proses pengerjaannya dilakukan secara teliti dan sangat rigit. Sebelum kain-kainnya ditenun dengan benang emas, lebih dulu disablon untuk membuat pola tulisan kaligrafi. Untuk tenunan ayat-ayat suci ditenun oleh perajin dengan tenunan tangan.

Satu per satu kaligrafi ayat suci Alquran itu ditenun dengan tangan-tangan terampil. Semua prosesnya dilakukan sangat hati-hati dengan pengawasan ketat. Karena proses pembuatannya dikerjakan dengan seni kerajinan tangan, maka proses pengerjaannya memakan waktu selama 365 hari. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya