Israel Dituduh Hancurkan Pusat Pengujian COVID-19 di Palestina

Tes COVID-19 sedang dilakukan di Laboratorium Sentral Kementerian Kesehatan Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, pada 16 Maret 2020. Jumlah total kasus virus corona di Tepi Barat naik menjadi 39.
Sumber :
  • Anadolu Agen

VIVA – Tentara Israel dituduh menghancurkan sebuah pos pemeriksaan keamanan Palestina, yang digunakan untuk pengujian COVID-19 di wilayah Tepi Barat.

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Pos pemeriksaan didirikan oleh pasukan keamanan Palestina di pintu masuk kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, untuk mencegah penyebaran virus.

Menurut informasi Kementerian Kesehatan Palestina, tercatat 468 kasus baru COVID-19 dan tiga kematian akibat virus itu di wilayah Palestina selama 24 jam terakhir. Jumlah kasus aktif pun mencapai 8.630 orang dan total 65 orang meninggal dunia.

Al-Sisi Tolak Bertemu Trump di Gedung Putih jika Bahas Pengusiran Warga Palestina.

Baca: Gila, Komandan Hamas Palestina Berkhianat Jadi Mata-mata Yahudi Israel

Dilansir Middle East Monitor, Jumat, 24 Juli 2020, pasukan Israel juga melukai seorang pria Palestina di kamp pengungsi Jenin. Sumber lokal menyebut tentara Israel menyerbu Jenin dan kamp pengungsian pagi hari untuk menangkap para aktivis.

Trump Ingin Relokasi Warga Palestina dari Gaza, China: Tidak Bisa, Itu Tanah Mereka

Pasukan pendudukan juga menembak warga Palestina di daerah itu, dan melukai satu orang. Dua orang ditangkap sebelum tentara Israel meninggalkan kota dan menghancurkan pos pemeriksaan.

Terlepas dari wabah COVID-19, otoritas Israel terus menindas komunitas Palestina yang paling rentan di Tepi Barat yang diduduki, sebagai bagian dari upaya Israel selama puluhan tahun untuk mengusir warga Palestina dari daerah itu.

Menurut B'Tselem, bulan lalu terjadi lonjakan pembongkaran yang dilakukan Israel yang menyebabkan 151 warga Palestina, termasuk 84 anak di bawah umur, kehilangan tempat tinggal. Meskipun ada bahaya tetap tanpa perlindungan selama pandemi. (art)

Lebih dari 423 Ribu Warga Palestina Pindah ke Gaza Utara

Vatikan soal Relokasi Warga Palestina: Mereka Harus Tetap Tinggal di Tanahnya

Sekretaris negara Takhta Suci (Vatikan), mengatakan pada Kamis, 13 Februari 2025, bahwa penduduk Palestina harus tetap tinggal di tanahnya.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2025