Razia Besar di Berlin Sasar Sel Teror yang Coba Meraup Bantuan Corona
- dw
Kepolisian di Berlin hari Rabu (15/7) menggelar razia besar-besaran dengan mengerahkan 450 petugas. Seluruhnya ada 20 surat perintah penggeledahan, kata dinas kriminal negara bagian, LKA Berlin. Saat ini 12 terduga anggota sel ekstremis Islam sedang diperiksa, kata kantor kejaksaan di Berlin.
Juru bicara kepolisian di Berlin mengatakan, penggerebekan dilakukan di 19 lokasi di distrik Reinickendorf, Charlottenburg-Wilmersdorf, Friedrichshain-Kreuzberg dan Tempelhof-Schöneberg, termasuk lokasi apartemen dan gudang penyimpanan.
Juru bicara Kejaksaan Berlin, Martin Steltner, menerangkan para tersangka ditahan atas tuduhan menggalang pendanaan untuk terorisme. Ada ''banyak dakwaan" yang akan diajukan, antara lain penipuan dan mengancam keselamatan publik.
Berawal dari kecurigaan permohonan bantuan corona
Kepolisian mengatakan, kecurigaan berawal dari masuknya beberapa permohonan bantuan hibah corona yang berasal dari beberapa kelompok yang dikenal sebagai ekstremis Islam. Kejaksaan lalu mengusut kasus itu dalam kaitannya dengan pendanaan aksi terorisme.
Sejak pukul 6 pagi, petugas kepolisian sudah melakukan penggeledahan serentak di lokasi apartemen dan toko dan kendaraan. Polisi mengatakan tidak ada masjid yang digeledah.
Serikat Polisi jerman GdP menyambut aksi razia besar-besaran itu sebagai sinyal jelas bahwa otoritas di Jerman tetap mewaspadai kegiatan teror dari kalangan ekstremis yang mengatasnamakan Islam. Jerman tetap menjadi salah satu sasaran serangan teror.
"Karena itu sangat penting, mengejar mereka, yang merencanakan tindakan pelanggaran hukum terberat, sedini mungkin,” kata wakil ketua GdP Berlin Thomas Spaniel.