Tingkat Kesuburan Dunia akan Turun Drastis, Dampaknya Mengkhawatirkan
![BBC Indonesia](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/07/16/5f0f3a9fcfc10-tingkat-kesuburan-dunia-akan-turun-drastis-dampaknya-akan-sangat-mengkhawatirkan-bagi-masyarakat_665_374.jpg)
- bbc
Studi mereka, yang dipublikasikan di jurnal ilmiah the Lancet, memperkirakan angka itu akan turun di bawah 1,7 pada 2100.
Akibatnya, periset memperkirakan jumlah populasi dunia akan mencapai puncaknya pada sekitar tahun 2064 dengan 9,7 miliar orang, sebelum turun ke 8,8 miliar pada akhir abad.
"Itu adalah hal besar; sebagian besar negara di dunia tengah mengalami transisi menuju penurunan populasi alami," kata Profesor Christopher Murray, salah seorang periset, kepada BBC.
"Saya pikir ini sangat sulit dipahami dan dikenali sebagai sebuah hal yang besar; ini luar biasa, kita akan harus mengatur ulang masyarakat."
Kenapa tingkat kesuburan turun tajam?
Tingkat kesuburan mengalami penurunan bukan karena berkurangnya jumlah sperma atau hal-hal lain yang biasa disinggung jika membahas fertilitas.
Namun, ini karena lebih banyak perempuan yang teredukasi dan bekerja, ditambah dengan meluasnya akses ke kontrasepsi, sehingga perempuan bisa memilih untuk memiliki anak dalam jumlah yang lebih sedikit.
Dari berbagai aspek, turunnya tingkat kesuburan sebenarnya adalah gambaran sebuah kesuksesan.
Negara mana yang paling berdampak?
Populasi Jepang diperkirakan turun dari 128 juta pada 2017, jumlah tertinggi, ke kurang dari 53 juta pada akhir abad.