Keringat dan Air Mata Petani Indonesia Demi Kopinya Masuk Australia
- abc
Produksi kopi di Indonesia sebenarnya didominasi oleh jenis robusta, yaitu sebesar 72,84 persen di tahun 2019.
Tapi Opal Coffee lebih memilih untuk mengekspor kopi arabika ke Australia, termasuk memasok kopi ke "The Little Man Cafe" di Melbourne.
Menurut Hendra sudah ada pergeseran minat konsumsi kopi robusta, yang kebanyakan diolah menjadi kopi instan, ke arah kopi arabika yang digunakan untuk membuat kopi yang "fresh".
Belum lagi ada faktor usia konsumen, diminta penikmat kopi robusta instan kini sudah menua, tambahnya.
"Orang-orang yang muda sepuluh tahun yang lalu, sekarang mereka kerja di kantor dan minum kopi arabika di kafe, bukan minum yang instan."
Salah satu kawasan favorit para penikmat kopi di pusat kota Melbourne adalah di gang 'Flinders Way'.
ABC News: Stephen Letts
"Harga kopi arabika lebih tinggi"
Pembicaraan tentang kopi arabika di Indonesia tidak terlepas dari kopi gayo, salah satu varietas yang merupakan komoditi unggulan nasional asal dataran tinggi Gayo di Aceh Tengah.
Kepada Natasya Salim dari ABC News, seorang petani kopi paruh waktu di perkebunan di Gayo mengatakan sebelumnya mereka pernah menanam jenis kopi robusta tapi kini beralih ke arabika.
"Dulu banyak juga robusta [tapi] belakangan karena permintaan pasar maka orang-orang lebih [fokus menanam] arabika ... dan harganya juga lebih tinggi," kata Sri Wahyuni.
Nilai jual tinggi ini mencerminkan ada usaha yang lebih banyak dilakukan petani untuk memproduksi kopi arabika dari tanaman yang harus dirawat secara teratur.
Sri Wahyuni mengatakan kopi arabika populer di Gayo karena mudah diproduksi dan harganya lebih tinggi.
Koleksi pribadi