Keringat dan Air Mata Petani Indonesia Demi Kopinya Masuk Australia
- abc
Menurutnya ukuran butir kopi yang benar, ditambah suhu air yang tepat, dan jumlah yang dimasukkan ke mesin kopi juga benar akan membuat citra rasa kopi yang sempurna.
"Sebenarnya kopi Indonesia kalau di-roast dengan benar dan punya barista yang bagus, itu enak."
Peminum kopi di Australia lebih banyak mengonsumsi kopi arabika, dibandingkan robusta yang biasanya dibuat untuk kopi instan.
Facebook: The Little Man Cafe
Impor kopi dari Indonesia meningkat
Departemen Luar Negeri Australia mengatakan lima negara pengeskpor kopi terbanyak ke Australia di tahun 2020 antara lain adalah Swiss, Brasil, Kolumbia, Jerman, dan Vietnam.
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ke-12, setelah India di urutan ke-10 dan Prancis di urutan ke-11.
Jumlah Impor Kopi Australia dari Indonesia Di tahun 2019, dari total AUD$643,664,000 (Rp6,42 triliun) Australia mengimpor kopi dari Indonesia senilai AUD$15,283,000 (Rp152 milyar)Nilai impor tersebut meningkat tipis dibandingkan tahun 2018, yakni sebesar AUD$15,162,000 (Rp151 milyar)
Namun, menurut Hendra Tanuli, pemilik perusahaan eksportir dan importir kopi Indonesia "Opal Coffee", jumlah kopi dari Indonesia di Australia sudah mulai meningkat.
"Sudah meningkat dan juga sudah dikenali sebagai kopi yang kualitasnya konsisten. Meskipun kopi kita mahal, tapi orang mengerti," kata Hendra.
Alasan kopi Indonesia mahal, menurut Hendra, karena biaya produksi yang tinggi akibat hasil panen yang rendah.
Hendra Tanuli mengatakan jumlah kopi dari Indonesia yang diekspor ke Australia perlahan meningkat
Koleksi pribadi
Hendra mengatakan hingga saat ini, "Opal Coffee" hanya mengeskpor kopi arabika, yaitu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi di dunia.