COVID-19 Melonjak, California AS Kembali Tutup Bisnis dan Sekolah
- dw
Peringatan WHO
Hingga Selasa (14/07), berdasarkan data John Hopkins University, terdapat lebih dari 13 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia. Dalam waktu lima hari terakhir bahkan terdapat tambahan satu juta kasus positif.
Dalam rentang setengah tahun, lebih dari setengah juta orang di dunia meninggal karena penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini. Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia WHO, Thedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak akan ada lagi “normal lama” di masa mendatang, terlebih jika langkah-langkah pencegahan diabaikan.
“Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh utama masyarakat nomor satu,” ujar Thedros dalam konferensi pers virtualnya di kantor pusat WHO, di Jenewa.
“Jika dasar-dasarnya tidak dipatuhi, pandemi ini akan terus berlanjut, itu akan jadi buruk dan semakin memburuk. Namun, tidak harus seperti ini,” lanjutnya.
Amerika Serikat jadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia dengan mencatat lebih dari 3,3 juta kasus, disusul Brasil dengan lebih dari 1,8 juta kasus. Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa beberapa wilayah di AS harus menerapkan lockdown untuk menekan laju penyebaran virus corona.
Ryan juga menyampaikan dua anggota WHO yang saat ini berada di Cina untuk menyelidiki asal mula virus corona di Wuhan tengah menjalani prosedur karantina sebelum mereka memulai penyelidikan bersama ilmuwan setempat. rap/ha (Reuters)