COVID-19 Melonjak, California AS Kembali Tutup Bisnis dan Sekolah
- dw
VIVA – Gubernur Calfornia, Gavin Newsom, mengumumkan ditutupnya aktivitas dalam ruangan di restoran, bar, kebun binatang, museum, bioskop, setelah dilaporkan terdapat lonjakan kasus COVID-19 di sana pada Senin (13/07). Gym, gereja, dan salon di seluruh wilayah California juga ditutup kembali.
Sebelumnya, kegiatan perekonomian di Califronia kembali dibuka pada Mei lalu. Newsom menyebut pembukaan dan penutupan akan bersifat situasional mengikuti perkembagan kasus COVID-19 di sana.
“Adalah kewajiban bagi kita untuk menyadari bahwa COVID-19 tidak akan pergi dalam waktu dekat, sampai ada vaksin dan atau pengobatan yang efektif,” ujar Newsom dalam konferensi persnya dikutip dari Reuters.
Di hari yang sama, dua distrik terbesar Califronia yakni Los Angeles dan San Diego juga mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar siswa akan tetap dilanjutkan secara daring meski pemerintah telah mengizinkan untuk membuka kembali sekolah pada musim gugur mendatang. Jika ditotal, terdapat 706 ribu siswa dan 88 ribu pekerja di kedua distrik tersebut.
Serikat guru Los Angeles pun mengapresiasi kebijakan tersebut.
“Dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19, kurangnya dana bantuan dari pemerintah untuk membuka sekolah secara aman dan ancaman kematian yang muncul kepada para pekerja, benar-benar tidak ada pilihan lain untuk tidak menempatkan ribuan nyawa dalam bahaya,“ demikian bunyi pernyataan serikat guru Los Angeles.
California bersama Florida, Arizona, dan Texas, jadi episentrum virus corona di AS. Sedikitnya 329 ribu kasus COVID-19 dan lebih dari 7 ribu kasus kematian tercata di California. Dalam dua pekan terkahir kasus positif dilaporkan meningkat 47 persen dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga melonjak 28 persen.