Bebaskan Warga Demo Anti Rasisme, Wali Kota NY Batalkan Acara Besar
- www.silive.com
VIVA – Walikota New York, Bill de Blasio mengizinkan para demonstran yang menyuarakan Black Lives Matters untuk terus menyuarakan aksinya di jalan-jalan. Bahkan de Blasio dikabarkan juga telah membatalkan semua acara besar hingga bulan September 2020 agar warganya bisa bebas menyampaikan aksi di tengah wabah COVID-19.
Dikutip dari New York Post, de Blasio mengatakan apa yang disampaikan oleh demonstran atas keadilan sosial dan anti rasisme sangat penting. Meski telah sebulan lebih berdemonstrasi berlangsung tetapi kasus virus corona di kota tersebut tidak tinggi.
“Ini adalah momen perubahan bersejarah. Kita harus menghormati itu, tetapi kita juga mengatakan kepada orang-orang pertemuan lain yang biasa kita lakukan seperti parade dan pameran tidak bisa dilakukan. Untuk sementara kita fokus pada kesehatan," kata de Blasio.
Baca Juga: 5 Hal Perlu Kamu Tahu Mengenai Penularan COVID-19 Melalui Udara
Pengecualian itu datang sebab tingkat infeksi di New York tetap konsisten meski sempat terjadi demonstrasi besar-besaran atas kematian George Floyd. Sebuah studi akhir Juni dari Biro Nasional Penelitian Ekonomi bahkan tidak menemukan bukti bahwa kasus COVID-19 melonjak di 315 kota dalam beberapa minggu setelah protes pertama. Para peneliti beralasan bahwa aksi protes itu juga diimbangi dengan peningkatan jarak sosial di antara mereka dengan memutuskan untuk tidak berbaris.
Seperti diketahui, George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun, meninggal setelah petugas polisi Derek Chauvin meletakkan lututnya di leher pria berusia 46 tahun itu selama beberapa menit. Floyd sempat mengerang dan berteriak jika dirinya tidak bisa bernafas.
Aksi yang awalnya hanya dilakukan warga Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat kemudian diikuti oleh kota-kota lain di AS. Aksi yang awalnya berjalan damai tiba-tiba saja berubah menjadi kerusuhan. Demonstran sempat melakukan pengerusakan dan penjarahan di berbagai tempat.