700 Ribu Lebih Kasus Corona di India, Taj Mahal Batal Dibuka
- Pixabay
VIVA –Taj mahal menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan saat plesir ke India. Namun, ketika wabah corona melanda, Taj Mahal yang menjadi ikon India ini ditutup untuk para wisatawan. Seperti diketahui, India telah menggeser Rusia yang berada di posisi ketiga negara dengan kasus konfirmasi positif COVID-19 tertinggi di dunia. Hal ini menyusul dengan jumlah kasus konfirmasi positif sebanyak lebih dari 700.000 kasus.
Data Kementerian Kesehatan India mencatat pada Senin 6 Juli 2020 menunjukkan atau lebih dari 23.000 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam sebelumnya. Angka ini turun sedikit dari rekor penambahan kasus baru terkonfirmasi pada hari Minggu yang mencapai hampir 25.000.
Sedangkan untuk hari ini, berdasarkan data worldmeters India mencatatkan ada penambahan kasus baru sebesar 964 kasus. Sehingga total akumulasi kasus di India hingga sore ini mencapai 721.310 kasus. Sedangkan ada 20.184 kematian akibat COVID-19 di India. Dari data kematian diketahui hari ini ada penambahan sebanyak 10 kasus kematian di India akibat coronavirus ini.
Baca Juga: Update COVID-19 Nasional 7 Juli 2020: 66.226 Positif, 30.785 Sembuh
Dilansir dari laman Asiaone, saat ini India menjadi negara yang terkena dampak terburuk ketiga di dunia akibat COVID-19, atau tepat di bawah Amerika Serikat dan Brasil. Angka kasus di India diketahui 8 kali lebih banyak dibandingkan dengan China yang merupakan pusat dari virus ini berasal. Para pejabat di sana mengatakan telah membatalkan keputusan untuk membuka kembali Taj Mahal, objek wisata paling terkenal di India, di kota Agra, 200 km tenggara New Delhi, pada hari Senin, menyusul serentetan kasus baru di daerah tersebut.