AS akan Cabut Izin Tinggal Mahasiswa Asing di Program Kuliah Online
- dw
"Siswa aktif yang saat ini berada di Amerika Serikat yang terdaftar dalam program semacam itu harus meninggalkan negara ini atau mengambil tindakan lain, seperti pindah ke sekolah dengan instruksi (pembelajaran) langsung untuk tetap dalam status sah menurut hukum," kata United States Immigration and Customs Enforcement (ICE).
"Jika tidak, mereka mungkin menghadapi konsekuensi imigrasi termasuk, tetapi tidak terbatas pada, inisiasi proses pemulangan."
ICE menerangkan dalam sebuah pernyataan, kebijakan baru itu berkaitan dengan mahasiswa dan pelajar pemegang jenis visa F-1 dan M-1 non-imigran. Visa F-1 diberikan kepada mahasiswa untuk mengikuti kursus akademik, sedangkan visa M-1 diberikan untuk mengikuti "kursus kejuruan", kata ICE.
Selanjutnya disebutkan, Departemen Luar Negeri AS "tidak akan mengeluarkan visa untuk siswa yang terdaftar di sekolah-sekolah dan / atau program-program yang sepenuhnya online untuk semester musim gugur dan ICE juga tidak akan mengizinkan siswa-siswa ini untuk memasuki Amerika Serikat."
Universitas yang menawarkan sistem kelas tatap muka dan online secara bersamaan harus menunjukkan, bahwa mahasiswa asing mengambil sebanyak mungkin kelas tatap muka, untuk dapat mempertahankan status mereka.
"Yang terburuk adalah ketidakpastianā€¯
Gonzalo Fernandez, warga Spanyol berusia 32 tahun yang sedang mengikuti program S3 di bidang ekonomi di Universitas George Washington, Washington DC mengatakan, hal yang terburuk adalah ketidakpastian.
"Kita tidak tahu apakah kita akan memiliki kelas pada semester depan, apakah kita harus pulang, jika mereka akan mengusir kita."
Sebagian besar perguruan tinggi di AS belum mengumumkan rencana mereka untuk semester musim gugur.