Korut Tutup Pintu Negosiasi karena Merasa Diperalat AS
VIVA – Pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan tidak berniat untuk kembali bernegosiasi dengan Amerika Serikat. Korut menuduh AS menerapkan kebijakan bermusuhan dan mengabaikan perjanjian yang dibuat pada pertemuan kedua pemimpin negara beberapa waktu lalu.
Memang diketahui kondisi hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin memanas,
Media dan para ahli dari berbagai negara serta beberapa pejabat menegaskan perlunya bahkan kemungkinan melanjutkan perundingan AS-Korut sebelum pemilihan umum Presiden Amerika Serikat pada November mendatang,
Menurut pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son-hui, negaranya terkejut dengan saran bahwa perundingan seharusnya diadakan dalam keadaan saat ini. Dia menyebut AS hanya memperalat dialog dengan Korea Utara, demi kepentingan krisis politik internal.
Harapan untuk dialog sebelum pemilu AS juga telah diungkapkan oleh pemimpin Korea Selatan, Moon Jae-in. Perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun juga diperkirakan akan mengunjungi Korea Selatan pada tanggal 7-9 Juli 2020 ini.
Dilansir dari Sputniknews, Selasa 7 Juli 2020, hubungan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah memburuk sejak gagalnya pertemuan kedua pemimpin negara di Hanoi pada Februari 2019 lalu. Pertemuan itu menjanjikan kemajuan dalam denuklirisasi Semenanjung Korea dan pencabutan sanksi terhadap Korut.
Namun pertemuan itu hanya berlangsung singkat dan berakhir tanpa kesepakatan pada 28 Februari, karena perbedaan pendapat mengenai waktu pencabutan sanksi. Pembicaraan denuklirisasi pun terhenti sejak saat itu hingga hari ini.
Baca juga:Â Denny Siregar dan Kuasa Hukum Siap Laporkan Balik Ustaz Ruslan