Banjir Besar Rendam Jepang, Grafik Jumlah Korban Tewas Naik Pesat
- cnn.com
VIVA – Hujan lebat terus melanda Jepang sejak Sabtu, 4 Juli 2020 lalu menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah di negara tersebut. Badan penanggulangan bencana Jepang mengatakan korban jiwa akibat banjir meningkat menjadi 50 orang dan puluhan orang lain dinyatakan hilang.
Badan penanggulangan bencana merinci 49 orang yang tewas ditemukan di kota tepi sungai di prefektur Kumamoto. Sedangkan satu orang lagi ditemukan tewas di Prefektur Fukuoka ketika hujan deras melanda wilayah tersebut.
Puluhan ribu tentara, polisi, dan tim penyelamat dikerahkan untuk mencari para korban hilang dengan menelusuri lumpur dan puing-puing di kota yang berbatasan dengan tepi sungai. Banjir terparah melanda sungai Kuma, Jepang.
Namun, operasi penyelamatan para korban harus terhambat oleh air banjir dan cuaca buruk yang terus melanda Jepang. Cuaca buruk juga menyebabkan banyak banjir di tempat-tempat lain di wilayah Kyushu termasuk Fukuoka dan Oita.
Dikutip dari KTLA, Salah satu korban yang telah dievakuasi mengatakan, saat dirinya mulai berjalan dan mencari tempat untuk mengungsi tiba-tiba saja air banjir naik hingga ke lehernya.
"Aku hampir hanyut dan harus meraih dan berpegangan dengan tiang listrik," kata korban.
Sudah ada sekitar 3 juta penduduk yang diminta untuk mengungsi di seluruh wilayah Kyushu. Para korban terbanyak merupakan lansia penghuni panti jompo di sebelah Sungai Kuma. Air sungai yang tiba-tiba naik, menyebabkan rumah jompo Senjuen terendam.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan dirinya sangat sedih atas kematian para korban banjir. "Menyatakan belasungkawa mendalamnya kepada keluarga para korban, serta kepada orang-orang dan pemerintah Jepang," katanya.
Baca juga: Denny Siregar dan Kuasa Hukum Siap Laporkan Balik Ustaz Ruslan