Dua Pekerja HAM Tewas Akibat Serangan Bom di Kabul

Afghanistan
Sumber :
  • Sumber: BBC

VIVAnews - Dua pekerja hak asasi manusia Afghanistan tewas akibat serangan bom di Kabul. Komisi Independen HAM Afghanistan menyebut keduanya tewas setelah bom rakitan yang dipasang di kendaraan mereka meledak.

Ancaman Bom Diduga dari Rusia Mencuat di Beberapa Titik Pemungutan Suara AS

Juru Bicara Kepolisian Kabul, Ferdaws Faramurz, membenarkan kejadian tersebut. Namun, sejauh ini tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengutuk pembunuhan tersebut. Mereka juga menyerukan agar segera dilakukan penyelidikan.

Detik-Detik Mobil Wanita di Bekasi Dilempar Bom Molotov hingga Hangus Terbakar

"Tidak ada pembenaran atas serangan terhadap pembela HAM," kata mereka seperti dilansir dari laman theguardian.com, Sabtu, 27 Juni 2020.

Serangan itu terjadi kurang dari seminggu setelah dua jaksa dan tiga pegawai dari kantor jaksa agung ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di pinggiran Kabul.

Kata Densus 88 Soal Temuan 5 Bom Rakitan di Kebun Warga Poso

Pada 30 Mei, seorang jurnalis terbunuh ketika sebuah minibus yang membawa pekerja Khurshid TV terkena bom di kota itu. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Aksi kekerasan menurun di sebagian besar wilayah Afghanistan usai Taliban menyetujui gencatan senjata selama Idul Fitri bulan lalu. Tapi, pejabat di negara tersebut mengatakan gerilyawan meningkatkan serangan beberapa pekan terakhir.

Sebagian besar serangan Taliban menargetkan pasukan keamanan Afghanistan. Namun, polisi terus melaporkan warga sipil tewas akibat serangan bom.

Dewan Keamanan Nasional mengatakan 21 warga sipil tewas dan 30 lainnya terluka akibat serangan di 14 provinsi selama seminggu terakhir. Disebutkan, Taliban dan pemerintah Afghanistan tengah bersiap mengadakan pembicaraan damai yang bertujuan mengakhiri perang di negara tersebut.

Orang-orang mengantre untuk memberikan suara dalam Pemilu Amerika Serikat

Ada 30 Ancaman Bom Palsu saat Pemungutan Suara di AS

Jalannya pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat diwarnai dengan adanya ancaman bom palsu.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024