Lockdown Covid-19 di Inggris Buka Peluang Usaha Kuliner Indonesia
"Kita tinggal di flat makanya kita sangat hati-hati. Saat masak yang berbau kita selalu tutup jendela," aku Yunni.
Yunni memulai usaha kuliner di Inggris sejak tahun 2004, awalnya atas dorongan para mahasiswa yang mencicipi masakannya di rumah. Usahanya sempat berhenti pada tahun 2016 ketika ia mengajak anak-anaknya.
"Saat kembali ke UK (Inggris) tahun 2018, beberapa bulan kemudian saya sempat bekerja sebagai cook assistant (asisten koki) sampai dengan akhir Januari 2020," tambahnya.
"Pada saat Ramadan kemarin, dalam kondisi lockdown terlintas untuk mulai mempromosikan kuliner lagi dengan buka open PO (pemesanan pembelian) di Facebook. Alhamdulillah ternyata banyak customer lama yang sudah menantikannya.
"Karena ramainya customer yang antusias dan feedback positif yang kita terima, hal tersebut membantu mengundang banyak peminat customer baru," katanya.
Usahanya di dunia maya dinamai Warung-e Yunni atau warungnya Yunni.
Dari dompet sekitar 30-40 konsumen seminggu, ia menerima pemasukan kotor antara £1.200-£1.500 atau sekitar Rp21 juta-Rp27 juta.
Katering kru film