Virus Corona: PM Abe Umumkan Keadaan Darurat di Seluruh Jepang

VIVA – Pemerintah Jepang hari ini memperluas pemberlakuan keadaan darurat wabah virus corona (Covid-19) menjadi seluruh prefektur (provinsi) di penjuru negeri. Sebelumnya, pada 7 April lalu, pemberlakuan keadaan darurat hanya di tujuh prefektur, termasuk Ibu Kota Tokyo.

Survei: Tingkat Kepuasan Seksual Orang Jepang Paling Rendah Sedunia, Sebab Ogah Nikah?

Dikutip dari The Mainichi, Perdana Menteri Shinzo Abe Kamis 16 April 2020 menjelaskan penetapan keadaan darurat di seluruh prefektur adalah bertujuan untuk mencegah penyebaran baru virus corona.

"Saya memutuskan untuk menempatkan semua prefektur di bawah keadaan darurat untuk mengekang infeksi di daerah masing-masing dan terutama untuk menjaga pergerakan orang ke minimum menuju liburan Minggu Emas," kata Shinzo Abe di kantor Perdana Menteri.

5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Pemimpin Menurut Buya Yahya

Sebelumnya beberapa gubernur masing-masing prefektur meminta pemerintah pusat untuk memasukkan prefektur mereka di tengah kekhawatiran akan infeksi yang meningkat.

Sementara itu seorang pejabat pemerintah mengatakan Abe juga menginstruksikan partai yang berkuasa untuk mempertimbangkan pengerjaan  negara dapat memberikan uang tunai 100.000 yen (sekitar Rp14,6 juta)) kepada semua warga. Hal ini dimaksud untuk membantu mereka dalam mengatasi dampak virus corona. 

Ahok Nilai Pilkada Jakarta Lebih Adem: Nggak Ada Yang Bisa Jual Ayat Mayat

Penerapan keadaan darurat dari Pemerintah Jepang adalah berdasarkan pada undang-undang yang direvisi dan disahkan Parlemen pada 13 Maret 2020. Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada gubernur untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih berani. Para Gubernur dapat  menyerukan penutupan sekolah dan bisnis, meskipun tidak ada hukuman hukum untuk ketidakpatuhan. 

Masing-masing gubernur prefektur memperoleh wewenang untuk mengambil alih tanah dan bangunan pribadi untuk ketersediaaan perawatan medis. 

 Pemerintah telah menyusun rekor paket ekonomi 108 triliun yen yang mencakup skema untuk memberikan 300.000 yen kepada rumah tangga yang pendapatannya dianggap telah turun tajam karena wabah virus corona.

Hingga Kamis 16 April 2020, total warga Jepang yang terinfeksi virus Corona mencapai 9.435 orang. 192 orang meninggal dunia. Dan ada 1546 orang yang berhasil sembuh. Tokyo masih menempati urutan pertama dengan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2595.

Osaka di posisi kedua dengan 968.  Lalu diikuti oleh Kanagawa dengan 649 orang terinfeksi. Chiba dengan 551 warganya yang terinfeksi. Lanjut,  Saitama dengan 519 kasus. Diikuti dengan Hyogo dengan 453 kasus dan  Fukuoka dengan 436 kasus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya