Trump Bikin Kesepakatan Damai Palestina, Untuk Siapa Sebenarnya

Peta Tepi Barat
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan bahwa permasalahan Palestina harus berlandaskan prinsip solusi dua negara atau two state solution. Hal ini menyusul pengumuman proposal rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

"Indonesia menegaskan kembali bahwa pada saat bicara isu Palestina maka Indonesia secara konsisten berpegang teguh pada amanah konstitusi," pernyataan Kemlu RI sebagaimana keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis 30 Januari 2020.

Trump mengumumkan proposal perdamaian yang juga dikenal sebagai Deal of the Century bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri di sisinya di Gedung Putih. Menyebut proposal tersebut sebagai solusi win-win untuk Israel dan Palestina, Trump mengatakan kesempatan itu akan memastikan pembentukan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Trump menyebut bahwa Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota yang tidak terbagi dari Israel dan berharap mengimplementasikan rencana itu sesegera mungkin.

Setelah pengumuman itu dikeluarkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga memulai pertemuan darurat kepemimpinan Palestina di Ramallah yang juga termasuk pejabat yang berbasis di Tepi Barat dari Hamas yang berjanji untuk menolak kesepakatan dalam segala bentuknya.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

 "Palestina tidak untuk dijual. Kesepakatan itu adalah milik tempat sampah sejarah," kata Abbas, yang menambahkan bahwa dia hanya terbuka untuk negosiasi jika sejalan dengan legitimasi internasional.

Dalam hal ini pemerintah Indonesia menegaskan penyelesaian masalah Palestina harus berlandaskan prinsip two-state solution yang menghormati hukum internasional dan parameter yang telah disepakati oleh dunia internasional.

"Indonesia mendorong dihidupkannya kembali dialog yang melibatkan para pihak demi tercapainya stabilitas dan perdamaian abadi," tulis rilis Kemlu.

Sebelumnya pada hari Selasa waktu setempat, militer Israel mengirim pasukan sebagai penguatan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan setelah pengumuman proposal tersebut. Tak lama setelah pengumuman itu, masjid-masjid di seluruh Tepi Barat yang diduduki meluncurkan seruan untuk berdoa dalam suatu langkah siap untuk melawan.

Dilansir Al Jazeera, ratusan warga Palestina turun ke jalan di Ramallah untuk mengecam rencana itu, sementara ratusan lainnya terus berdemonstrasi di Jalur Gaza.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya