Dubes China: Natuna Milik Indonesia

Kapal coast guard China dilaporkan memotong jalur atau menelikung pelayaran KRI Usman Harun di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Wakil Ketua MPR Syarief Hasan bertemu dengan Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia, Xiao Qian. Mereka di antaranya membicarakan soal Natuna.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Dubes China, Xiao Qian menyatakan Natuna merupakan wilayah milik Indonesia. Ia bahkan mengatakan tak ada perselisihan antara China dengan Indonesia soal teritorial.

"Pertama, tidak ada perselisihan antara Indonesia dengan China terkait teritorial kita. Natuna adalah milik Indonesia, China tidak pernah mempermasalahkan itu. China juga memiliki teritorial sendiri dan Indonesia pun tidak pernah mempermasalahkan itu," kata Xiao di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat 24 Januari 2020.

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Ia menjelaskan perselisihan sebenarnya adalah karena ada overlapping area perairan. Hal ini dianggap berbeda dari perselisihan teritorial. 

"Dalam isu ini, kita punya pandangan sendiri, Indonesia juga punya pandangan sendiri. Kita punya pandangan berbeda, dan ini tidak masalah," kata Xiao.

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Menurutnya dalam pertemanan, bahkan diantara persaudaraan, bisa saja punya pandangan berbeda terhadap suatu isu tertentu. 

"Tapi antara Indonesia dengan China tetap dapat berteman baik, kita tetap dapat membicarakan ini secara baik-baik. Jika kita bisa selesaikan permasalahan, maka kita selesaikan. Jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah hari ini, maka kita bisa perbaiki situasinya secara baik-baik," kata Xiao.

Ia memastikan dari pandangan yang berbeda tentang isu ini, China dan Indonesia akan membicarakan persoalan ini melalui dialog diplomatik. Di antaranya pembicaraan antara dubes dan menteri.

"Jadi isu ini tidak akan berimbas pada persaudaraan kita (Indonesia-China), saya berharap kita tetap dapat bekerja bersama, bahkan semakin dekat semakin kuat di antara China dan Indonesia," kata Xiao.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mengatakan dubes China menjelaskan bahwa mereka sudah menandatangani UNCLOS dan sudah meratifikasi.  Namun nelayan-nelayan suka mencari ikan di tempat tersebut karena terbawa angin.

"Jadi mereka, udara di bagian utara itu dingin sehingga mereka tidak bisa mencari ikan di situ. Jadi mereka berpindah sehingga kadang-kadang masuk ke daerah itu," kata Syarif.

Menurutnya, Dubes China yakin hal ini tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan China. Karena Indonesia dengan China memiliki hubungan yang bagus.

"Diharapkan ini bisa diselesaikan dengan jalur diplomat, apalagi nanti menteri luar negerinya akan ke Indonesia, akan menemui pejabat-pejabat penting di Indonesia termasuk Menko Polhukam dan dia percaya bahwa hubungan Indonesia dan China akan lebih bagus lagi," kata Syarief.

Ia menambahkan Dubes China mengklaim persoalan dengan Indonesia tak sama dengan konflik China dengan Vietnam atau pun Malaysia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya