Pemerintah China Bongkar Kubah dan Masjid, Warga Muslim Cemas

Sejumlah wartawan asing tiba di kamp pendidikan vokasi Uighur di Hotan, daerah otonomi Xinjiang, 5 Januari 2019. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Irfan Ilmie

VIVA – Pihak berwenang China di wilayah barat laut baru-baru ini menghancurkan sebuah kubah dan menara masjid termasuk satu di sebuah desa kecil dekat Linxia, kota yang dikenal dengan sebutan Mekah Kecil.

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Pembongkaran serupa telah dilakukan di Mongolia Dalam, Henan dan Xinghia termasuk suatu wilayah bagi etnis minoritas Muslim terbesar di China yakni Hui. Di Provinsi Selatan Yunnan, tiga masjid ditutup. Sementara dari Beijing hingga Ningxia, pemerintah setempat melarang penggunaan aksara Arab di depan umum.

Tindakan ini merupakan salah satu bentuk kemunduran besar-besaran terhadap kebebasan beragama dari Partai Komunis China. Setelah beberapa dekade keterbukaan yang memungkinkan bentuk-bentuk Islam yang lebih moderat berkembang di sana.

BMKG Prakirakan Mayoritas Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini, Intip Daerahnya

Dilansir dari Independent, Senin 23 September 2019, tindakan keras terhadap minoritas Muslim yang dimulai dengan Uighur di Xinjiang, telah menyebar ke lebih banyak wilayah dan lebih banyak kelompok.

Hal ini didorong oleh ketakutan dari komunis China bahwa kepatuhan terhadap kepercayaan Muslim dapat berubah menjadi ekstremisme agama dan pembangkangan secara terbuka. Selain itu di seluruh wilayah China, Partai Komunis juga memberlakukan pembatasan terhadap kebiasaan dan praktik Islam.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Langkah-langkah ini semakin menunjukkan kebijakan garis keras dari Presiden China, Xi Jinping, yang telah berupaya menegaskan kembali keunggulan Partai Komunis dan ideologinya kepada semua lapisan masyarakat.

Selain itu, tindakan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa penindasan Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang telah mulai beredar ke bagian lain di China yang menargetkan Hui dan Muslim lainnya yang telah lebih terintegrasi daripada Uighur ke dalam masyarakat China.

Warga China beragama Muslim telah ada selama berabad-abad. Dari total 1,4 miliar penduduk, terdapat minoritas kecil penduduk Muslim yaitu sekitar 22 juta orang.

Di antara mereka adalah suku Hui dan Uighur yang merupakan kelompok etnis Muslim terbesar di China. Mayoritas Uighur menetap di wilayah Xinjiang. Sementara Hui tinggal dan tersebar di seluruh wilayah China.
 

VIVA Militer: Vladimir Putin, Xi Jinping dan Ebrahim Raisi

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Implementasi solusi dua-negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, adalah "fundamental" bagi perdamaian di Palestina, kata Presiden China Xi Jinping.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024