Visa AS Presiden Iran Belum Rilis, Terancam Batal Hadiri Sidang PBB
- Freepik/kstudio
VIVA – Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran terancam tidak dapat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, pekan depan, lantaran belum mendapatkan visa dari Amerika Serikat.
Juru bicara Misi Iran untuk PBB mengatakan jika visa tidak dikeluarkan pada akhir minggu ini maka Hassan Rouhani dan Mohammad Javad Zarif tidak akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia itu.
Seorang juru bicara PBB mengungkapkan bahwa di bawah perjanjian negara tuan rumah, Amerika Serikat diharuskan mengeluarkan visa kepada perwakilan negara-negara anggota PBB yang datang ke New York untuk urusan resmi PBB.
Sidang Umum PBB akan digelar di saat AS dan Iran sedang berada di titik krisis hubungan bilateral, setelah Sabtu lalu terjadi serangan skala besar pada fasilitas minyak Arab Saudi. AS dan Saudi menyalahkan Iran dalam serangan tersebut.
Pemerintah Trump memberikan komentar berbeda tentang apakah AS akan memberikan visa untuk Rouhani dan Zarif.
"Itu bukan keputusan saya. Terserah dia (Rouhani). Jika itu terserah saya, maka saya akan membiarkan mereka datang. Saya selalu merasa PBB sangat penting. Saya pikir itu punya potensi luar biasa," ujar Trump menanggapi.
Namun dalam menjawab pertanyaan yang sama, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, memberikan jawaban penolakan.
"Kami tidak berbicara tentang memberi atau tidak memberikan visa. Saya akan mengatakan ini, jika Anda terhubung dengan organisasi teroris asing, menurut saya itu akan menjadi hal yang masuk akal untuk memikirkan apakah mereka harus dicegah untuk menghadiri pertemuan yang membahas perdamaian. Tindakan yang diambil rezim Iran telah melanggar piagam PBB," kata Pompeo.