Negara-negara Arab Ingatkan Bahaya PM Israel Mau Caplok Tepi Barat
- Sumber BBC
VIVA – Rencana Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk melakukan aneksasi total terhadap Tepi Barat termasuk akan mencaplok lembah Yordan dan bagian utara Laut Mati memicu kemarahan negara-negara Arab.
Negara-negara Arab, dikutip dari laman BBC, bereaksi keras atas pernyataan kontroversial PM Israel Netanyahu yang dia sampaikan pada Selasa, 10 September 2019. Diketahui bahwa Netanyahu memang sedang sibuk kampanye dan dia akan bersaing di Pemilu Israel pada pekan depan. Diduga, isu ini diangkat Netanyahu untuk menggarap simpati calon pemilihnya.
Pejabat pemerintah Yordania, Turki dan Arab Saudi kemudian mengkritik rencana vulgar Benyamin Netanyahu tersebut. Liga Arab juga mengingatkan bahaya yang bisa terjadi akibat langkah terlalu berani Israel tersebut.
Untuk wilayah Tepi Barat, Israel memang sudah melakukan aneksasi tahun 1967. Namun wilayah aneksasinya akhirnya bisa terbendung. Diplomat Palestina Saeb Erekat menilai bahwa rencana Netanyahu tersebut ibarat sebuah rencana kejahatan perang. Hal itu akan mengubur semua upaya perdamaian yang sudah dilakukan selama ini.
Apalagi saat ini, Netanyahu juga ingin mencaplok Lembah Yordan. Diketahui bahwa sejak lama, Netanyahu memang bersikeras bahwa Israel punya tanggung jawab untuk mengamankan Lembah Yordan tersebut.
Sementara Palestina menyebut bahwa seluruh area Tepi Barat pada saatnya akan menjadi sebuah negara yang merdeka.
Pernyataan PM Netanyahu tersebut disiarkan stasiun televisi. Namun dia juga mengatakan sedang menunggu pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal perjanjian perdamaian yang ditunggu-tunggu antara Israel dan Palestina.
"Ada tempat di mana kita Israel bisa berdaulat dengan segera setelah Pemilu," kata Netanyahu merujuk Lembah Yordan dan bagian utara Laut Mati.