Rekaman Suara Ingin Mundur Beredar, Pemimpin Hong Kong Membantah
- Video BBC
VIVA – Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam membantah bahwa dia sebenarnya ingin mundur dari jabatan pentingnya di Hong Kong saat ini. Bantahan itu disampaikan Carrie Lam, setelah rekaman suara sebuah pertemuan privat beredar di publik Hong Kong.
Dikutip dari laman BBC, kemarin pembicaraan dalam sebuah pertemuan tertutup yang diduga diikuti Carrie Lam, memperdengarkan bahwa ada kalimat dari dia yang mengatakan, "Seandainya saya bisa memilih, maka yang pertama adalah saya akan mundur."
Namun, pada hari ini, dia membantah dan mengatakan tak pernah berniat mundur. Carrie anehnya tak membantah soal keaslian rekaman yang beredar itu.
Diketahu,i krisis politik dan instabilitas keamanan terjadi di Hong Kong dalam tiga bulan terakhir, menyusul terjadinya gelombang demonstrasi Hong Kong, yang memprotes Pemerintah Hong Kong dan dianggap terlalu lembek kepada China. Belakangan, demonstran juga meminta agar Carrie Lam mundur, namun hal itu tak terjadi.
Gelombang protes menyoal RUU Ekstradisi ke China. Namun, tak hanya itu, aktivis dan massa prodemokrasi juga memprotes soal banyaknya campur tangan China, termasuk mengatur soal pemilihan di Hong Kong, yang dianggap tak lagi demokratis.
Meski RUU Ekstradisi sudah dibatalkan, namun Carrie Lam tetap menjadi target para demonstran. Demonstrasi berlangsung hanya dalam jeda hari. Terakhir pada Sabtu dan Minggu, massa memblokade jalur menuju bandara. Selain itu, demonstran Hong Kong juga merusak fasilitas kereta bawah tanah.
Sementara itu, Carrie Lam merespons demonstrasi Hong Kong mengatakan bahwa dalam posisinya, maka memang tak besar kekuasaan yang dia miliki menangani krisis itu. Hal itu terjadi, karena Carrie mengaku tak hanya harus melayani Hong Kong, namun juga China, yang memberikan otonomi khusus wilayah administratif untuk Hong Kong tersebut. (asp)