Saat 'Ratu' Kuliner Indonesia Menggoyang Lidah Belanda

Chef Theodora Hurustiati (tengah) saat berbicara sambil disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja (kanan)
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA – Di Belanda, masakan khas asal Indonesia sudah lama jadi masakan favorit. Ini yang dimanfaatkan seorang perempuan juru masak asal Indonesia untuk membuat orang-orang Belanda kian kecanduan dengan aneka kuliner Nusantara. 

Nikmatnya Surga di Lidah: Mencicipi Hida Beef Eksklusif di Kahyangan

Keahlian ini dipamerkan oleh chef Theodora Hurustiati kepada publik di Belanda dalam acara Indonesian Flavours. Berlangsung selama tiga hari, 29-31 Agustus 2019, di Hotel Crown Plaza Den Haag, acara yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di ibu kota Belanda itu merupakan ajang mempromosikan kekayaan kuliner nusantara.   

Sebelum mencicipi masakan Chef Theo, begitu dia biasa disebut, mood para tetamu dibangkitkan dulu dengan alunan merdu musik Rindik Bali, seolah membawa mereka ke suasana di Pulau Dewata. Para pemain Rindik dengan gerakan lincah menggoyangkan panggul ke arah rindik yang terbuat dari bambu sehingga tercipta melodi indah yang terdengar mengalun lembut di seluruh lantai dasar hotel dan membawa para pengunjung serasa memasuki hotel di Pulau Dewata, Bali. 

Chef Jean-Baptiste Natali: Memimpin Seni Kuliner di Koral Restaurant

Made Werdana, salah seorang pemain Rindik, mengaku begitu senang dan beruntung dapat berpartisipasi. Made pun pernah tinggal selama 22 tahun di Belgia dan aktif dalam mempromosikan budaya Bali. Selama dua bulan ke depan, timnya akan berada di Eropa untuk mempromosikan musik khas Bali di Belanda, Belgia dan Jerman.

Chef Theo merupakan juru masak yang sudah go international. Dia dikenal sebagai juru masak ternama di Italia dan juga berprofesi sebagai food writer. 

UMKM Binaan Pertamina Berhasil Raih Transaksi Lebih dari 4,5 Miliar di Belanda

Namanya tidak asing lagi di Italia, setelah berhasil menjadi juara kedua dalam ajang bergengsi "La Scuola - Cucina". Ini lah yang menarik. Theo terkenal di negeri yang justru dikagumi dengan sejumlah makanannya yang sudah mendunia. Siapa yang tak kenal pizza, spaghetti, hingga minuman kopi espresso, atau es krim gelato - kuliner khas Italia yang sudah populer di seluruh dunia hingga ke Indonesia. Nah, chef Theo yang asal Indonesia ini justru lebih terkenal di Italia.  

Reputasi Theo ini lah yang membuat Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, mengaku tak sabar untuk mencicip kreasinya. “Kita akan disuguhkan menu spesial dari seorang chef berkelas internasional Indonesia yang datang dari Italia. Saya begitu bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara ini. Sama seperti anda semua, saya sudah tidak sabar untuk segera mencicipi masakan yang akan dihidangkan," ujar Dubes Puja saat membuka acara pada Kamis malam 29 Agustus lalu, seperti yang disiarkan KBRI Den Haag. 

Berkolaborasi dengan chef Sido de Brabander asal Belanda, Theo sukses memanjakan lidah para tamu dengan kuliner eksotis nusantara, dari berbagai daerah. Sebagai hidangan pembuka disungguhkan Soto Ayam (Madura), Gohu Tuna (Maluku), Balado Terong Puyuh (Padang), dan Asinan (Jawa Barat). 

Sementara hidangan utama dihidangkan Nasi Kuning (Jawa dan Bali), Rendang (Padang), Sayur Lodeh (Jawa), Opor Ayam (Jawa), Urap (Jawa), Sate Lilit (Bali), dan Sambal Matah (Bali). Sebagai penutup, para undangan menikmati Es Teler (Jawa), Pisang Rai (Bali), dan Dadar Gulung Kelapa (Jawa dan Bali) yang sudah terkenal dengan kelezatannya.

Keahlian chef Theo ini tidak didapatkannya secara otodidak. Bakatnya dalam memasak juga dipadu dengan ilmu kuliner dari bangku kuliah. Setelah menyelesaikan studi Master jurusan Ilmu Komunikasi, Theo memutuskan untuk mendalami ilmu memasak di sekolah perhotelan di Civiform, Italia. Dari situlah yang membuat Theo meraih reputasinya sebagai Ratu Kuliner asal Indonesia.

Theo pun mengungkapkan rasa syukurnya. "Saya berterima kasih dan bangga atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh KBRI Den Haag untuk dapat mempromosikan kekayaan kuliner nusantara dalam program Indonesian Flavours tahun ini di Belanda," kata dia. 

"Ini merupakan kesempatan langka tentunya mengingat kegiatan diadakan di Eropa, di Hotel ternama dan dihadiri oleh berbagai kalangan berpengaruh," lanjut Theo di hadapan para tamu, yang terdiri dari kalangan diplomatik, mitra kerja Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda, food bloggers, friends of Indonesia, dan juga pers Belanda.

Masyarakat di Belanda cicip kuliner Indonesia

Acara Indonesian Flavours merupakan rangkaian dari Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74. KBRI Den Haag juga memanfaatkan acara ini sebagai one stop promotion event yakni dengan mempromosikan produk Teh Organik Indonesia "Bankitwangi". 

Melalui event ini dipromosikan pula keindahan alam dan kemajuan infrastruktur Indonesia berupa pameran foto bekerja sama dengan Art Foto Indonesia. 12 foto dari 5 fotografer terkenal Indonesia menghiasi lobby hotel Crown Plaza-Promenade.

Foto-foto yang dipamerkan adalah karya dari Vincent Kohar (Jembatan Semanggi Jakarta, Bundaran HI), Maria Andriani (Bundaran HI), Yerro Haryanti (MRT Jakarta), Jerry Aurum (Borobudur), Kiat (Raja Empat), Steven Sioe (Sampoerna Strategic Square Jakarta, Sudirman Central Bussiness District, MRT Jakarta, Jakarta City Skype, dan Gelora Bungkarno Surabaya).

Indonesian Flavours adalah salah satu upaya soft diplomacy yang dilakukan oleh KBRI Den Haag dalam upaya mempromosikan kuliner, budaya, keindahan infrastruktur, dan alam Indonesia. Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja sama antara KBRI Den Haag, Hotel Crowne Plaza, Brut International Flavours, Diplomat Magazine, Wonderful Indonesia, dan InterAromat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya