Baku Tembak di Perbatasan Kashmir, Tentara India dan Pakistan Tewas

Peace anthem yang dinyanyikan orang-orang India dan Pakistan
Sumber :
  • YouTube/BBC

VIVA – Insiden baku tembak lintas perbatasan di wilayah Kashmir yang disengketakan, menyebabkan sedikitnya tiga tentara Pakistan dan lima tentara India meninggal dunia. 

3 Pria di Jaksel Todongkan Airsoft Gun Peras dan Rampas Iphone Korban, Pelaku Diteriaki Maling

Mayor Jenderal Asif Ghafoor, juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan, lewat akun Twitter kemarin mengatakan bahwa tiga tentaranya telah tewas bersama lima prajurit India, ketika pasukan India melepaskan tembakan di sepanjang perbatasan yang diperebutkan atau yang dikenal sebagai Line of Control (LoC).

"Penembakan terus berlanjut," kata Ghafoor.

Sebanyak 1.198 Personil Keamanan Jaga 3.306 TPS Untuk Pilkada di Depok

Kepada Al Jazeera, dia menyebut tiga warga sipil juga tewas dalam penembakan lintas-batas yang sama, tepatnya di sektor Batal di sisi Pakistan dari LoC.

Namun, seorang juru bicara militer India membantah pernyataan pihak Pakistan. "Tidak ada korban. Pernyataan ini salah," kata juru bicara itu.

Viral Juru Parkir Liar Lakukan Pelecehan Seksual dengan Memegang Dada Korban, Pelaku Akui Tak Takut Polisi

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor-kantor berita, tentara India mengungkapkan bahwa sekitar jam 7 pagi waktu setempat, Pakistan melanggar gencatan senjata antara kedua negara di LoC yang sangat termiliterisasi.

Penembakan dan jatuhnya korban jiwa itu terjadi saat ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat, setelah pemerintah India mencabut status khusus untuk Kashmir pekan lalu.

Keputusan India itu menghalangi hak negara bagian Jammu dan Kashmir yang penduduknya mayoritas beragama Islam, untuk mengatur hukumnya sendiri. Saluran telepon, internet dan jaringan televisi telah diblokir pascaputusan tersebut.

Jelang langkah kontroversialnya pada 5 Agustus lalu, India juga mengerahkan ribuan pasukan tambahan dan menangkap para pemimpin politik di Kashmir yang dikelola India. 

Menanggapi hal ini pada Rabu lalu, Perdana Menteri Pakistan Imram Khan mengatakan dia bersumpah waktunya telah tiba untuk mengajarkan New Delhi pelajaran dan berjanji untuk berjuang sampai akhir melawan agresi India.

Khan juga menyamakan tindakan India di Kashmir dengan Nazi Jerman, menuduh mereka melakukan pembersihan etnis dan mengimbau masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.

Pakistan juga secara resmi meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mengadakan sesi darurat, untuk mengatasi situasi tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya