Polisi Selidiki Zakir Naik Provokasi Mayoritas-Minoritas Malaysia

Kunjungan dakwah Zakir Naik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Penceramah kondang asal India Zakir Naik saat ini tengah dalam penyelidikan polisi Malaysia. Dikutip dari laman Malaymail, Zakir Naik diinvestigasi akibat pernyataan-pernyataannya yang dianggap kontroversial mengenai komunitas minoritas saat hadir di sebuah acara di Kelantan pada akhir pekan lalu.

Dari Niche ke Niche Market: Membangun Bisnis Unik di Era Subkultur

Direktur Badan Kriminal Federal Malaysia Datuk Huzir Mohamed mengkonfirmasi penyelidikan terhadap Zakir Naik didasarkan pada Pasal 504 Hukum Pidana Malaysia yang berisikan tentang tindakan yang memprovokasi dan mengganggu ketertiban dan kedamaian.

"Penyelidikan sudah dibuka secara resmi setelah sejumlah laporan yang kami terima," kata Datuk Huzir.

Timnas Malaysia Terpuruk, Kim Pan Gon Juara Liga Korea

Namun sayangnya Datuk Huzir tidak bersedia merinci hasil tindak lanjut dan terbaru mengenai penyelidikan terhadap Zakir Naik yang dianggap menyinggung isu ras minoritas India dan China di Malaysia tersebut.

Zakir Naik yang tiga tahun terakhir juga berkasus di India. Kini dia terjerat hukum di Malaysia karena mengatakan bahwa komunitas India di Malaysia menurut dia cenderung menganggap bahwa pemimpin mereka adalah PM India Narendra Modi dibandingkan PM Malaysia Mahathir Mohamad. Pernyataan Zakir karena itu dianggap sebagai upaya berusaha memecah-belah komunitas majemuk di Malaysia sekaligus menebarkan kebencian.

Wisatawan Asing Melancong ke Indonesia Turun 4,53 Persen September 2024

Selain itu menurut laman Malaysiakini, Zakir Naik menyebut bahwa komunits China Malaysia adalah tamu di negeri itu. Mereka yang seharusnya dipulangkan sebelum mereka mendorong agar Zakir Naik diekstradisi ke India.

Diketahui bahwa sejak 2016, penceramah Zakir Naik juga dianggap melawan pemerintah dan negara India karena melakukan ujaran kebencian. Selain itu, dia juga terjerat kasus pencucian uang yang dijejaki dari kasus penyerangan sebuah toko di Dhaka, Bangladesh, oleh lima orang militan. Serangan teror itu membunuh 29 orang.

Kemarin, dua menteri dan sejumlah pejabat Malaysia meminta agar Zakir Naik segera dideportasi. Zakir dianggap bisa membahayakan kondusivitas multietnis di Malaysia. Provokasi Zakir Naik terhadap minoritas dianggap bisa menimbulkan nasionalisme berlebihan. Laporan dan permintaan tersebut sudah diterima PM Mahathir Mohamad melalui sidang kabinet. Disebutkan bahwa dia berjanji akan menemukan solusi atas kasus provokasi SARA tersebut. (ren)

Ilustrasi Karyawan Frontline

Senyum Itu Mahal, Pentingnya Upaya dalam Meningkatkan Budaya Apresiasi pada Karyawan Frontline

Ingin meningkatkan kualitas pelayanan? Mulailah dengan Budaya Apresiasi pada karyawan frontline Anda. Temukan cara efektif untuk melakukannya.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024