Pemerintah China Ngotot Flu Babi Baru Tak Bakal Jadi Pandemi
- ANTARA/Arief Priyono
VIVA – Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) membantah penelitian jenis baru flu babi atau G4 yang disebut dapat berpotensi menjadi pandemi. Dengan tegas Negeri Tirai Bambu itu menyebut bahwa penelitian soal G4 tersebut tak bisa dipertanggungjawabkan.
China kini memang kembali menjadi sorotan dunia. Belum redanya pandemi virus corona, kini China harus menghadapi tudingan lainnya sebagai lokasi pertama penemuan virus flu babi G4.
Meski sebuah penelitian telah menyebut bahwa flu babi G4 ini berpotensi jadi ancaman pandemi di masa akan datang, namun China tetap tak terima asumsi tersebut.
Baca juga: Tagihan Listrik Melonjak, Ini Rumus Cara Hitung Tagihan PLN
Pasca temuan jenis baru flu babi dipublikasikan dalam jurnal science di Amerika Serikat, pemerintah China bergerak cepat untuk meredam kekhawatiran tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa virus G4 yang merupakan turunan dari virus H1N1 lebih seperti flu musiman biasa.
Penelitian yang ditulis para ilmuwan China itu menyebut strange flu babi G4 baru secara genetik diturunkan dari strange H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009 lalu.
Baca juga: Viral, Meme Keluhan Pelanggan Indihome yang Bikin Ngakak
G4 diamati sebagai penyakit yang sangat menular, bereplikasi di dalam sel manusia dan menyebabkan gejala yang lebih serius pada musang daripada virus lain.
Jenis baru flu babi yang ditemukan di China juga diklaim memiliki semua ciri penting untuk menginfeksi manusia dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi pandemi lainnya.
Menurut penelitian, 10,4 persen pekerja di rumah potong babi yang diuji sudah terinfeksi. Penyataan dan berita tersebut terungkap saat diulas dalam program Kabar Dunia tvOne, Kamis 2 Juli 2020.
Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Hari Ini