Kisah Anak Dipaksa Orang Tua Bertindak Seksual untuk Dijual ke Pedofil
- abc
Tindakan memaksa anak-anak melakukan gerak seksual sudah menjadi bisnis online besar di banyak negara di Asia.
Filipina adalah salah satu pusat, dengan sekitar 300 ribu kasus terjadi sejak bulan Maret 2020.
Kebanyakan alasannya adalah karena faktor kemiskinan, adanya kesempatan mendapatkan uang dengan mudah, tersedianya akses internet dan juga kemampuan berbahasa Inggris warga di sana.
Kebanyakan fasilitator ini memaksa anak-anak melakukan tindakan seksual yang kemudian ditayangkan online untuk yang mau membayar. (Supplied: International Justice Mission)
International Justice Mission (IJM) adalah sebuah organisasi yang membantu menyelematkan korban anak-anak dan membantu mereka membangun kehidupan normal sesudahnya.
Mereka memperkirakan 18 persen dari pedofil yang ada adalah pria di Australia.
Namun memperkirakan bahwa dalam 87 persen kasus di Filipina akan melibatkan perempuan yang bertindak sebagai fasilitator, dan kebanyakan adalah ibu dari anak-anak yang jadi korban.
"Ini sudah menjadi industri," kata Jacob Sarkodee, CEO sementara IJM untuk Australia.
"Kami menemukan banyak ibu atau sanak keluarga yang berusaha mencari kesempatan dan mendapatkan keuntungan besar dengan melakukan eksploitasi seksual, penyiksaan dan pemerkosaan terhadap anak-anak mereka.