Bangunan 3 Lantai di New York Runtuh, Penyebab Masih Diselidiki
- citizen.com
VIVA – Sebuah gedung bertingkat tiga  runtuh di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, pada hari Rabu 1 Juli 2020, waktu setempat. Dari rekaman kamera pengawas, terlihat beberapa orang berlarian untuk menyelamatkan diri.
Peristiwa ini terjadi pada pukul 5 sore waktu setempat, Rabu 1 Juli 2020. Peristiwa terjadi ketika para pekerja sedang melakukan proses penghancuran bangunan. Akibat kejadian ini, satu orang dikabarkan mengalami cedera ringan dan orang itu telah di bawa ke rumah sakit.
Bangunan tiga lantai itu biasa digunakan sebagai tempat kebugaran ketika pandemi virus Corona belum terjadi. Dalam keadaan normal, kemungkinan ada sekitar lusinan orang yang biasa beraktivitas di dalam bangunnan itu.
Baca Juga:Â Di Tengah Pandemi Corona, Menteri Kesehatan New Zealand Mundur
Video dari kamera pengawas menunjukkan bahwa sore itu cuaca sangat cerah dan menampilkan kesibukan para pejalan kaki. Namun, cuaca cerah dan suasana sibuk itu berubah menjadi kepanikan setelah ada asap muncul yang membuat para pejalan kaki mencari perlindungan agar tidak terkena runtuhan dari bangunan itu.
Salah satu saksi mata, Bob Krissnanand mengatakan, bangunan itu hancur dalam waktu 30 detik. Saat bangunan runtuh, Bob sedang mengambil sampah daur ulang di toko kesehatan yang berada di sebelah bangunan itu.
"Tiba-tiba saya melihat sesuatu, bangunan itu runtuh dan setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya berlari ke tengah jalan dan pandangan saya agar tertutupi. Jadi, setelah itu saya tidak bisa apa-apa," ujarnya, seperti dikutip CBS2, Kamis 2 Juli 2020.
Pemadam Kebakaran New York (FDNY) memastikan, bahwa runtuhnya bangunan itu bukan karena ledakan dan pihaknya masih menyelidiki penyebab ambruknya bangunan itu. Akan tetapi, perintah untuk mengehentikan semua pekerjaan konstruksi telah dilakukan pihak berwenang sejak pekan lalu.
"Kami tahu bahwa ada beberapa masalah dengan fasad. Ada tonjolan di dinding luar, dan itu adalah salah satu hal yang membuat kami mengeluarkan perintah berhenti kerja setelah melihat cara mereka melakukan pekerjaan itu," ujar Wakil Komisioner Penegakan Departemen Bangunan, Timothy Hogan.
Baca Juga: Kisah Mahasiswa Asing di Australia Dieksploitasi dan Dibayar Murah