Pasangan Indonesia-Australia Menikah via Zoom, Ijab Kabul Menegangkan
- abc
External Link: Twitter Max
Menurut Fira, pernikahan mereka hanya dilakukan secara agama karena keterbatasan waktu untuk mengurus berbagai dokumen di masa pandemi.
"Baik keluarga saya maupun Max sangat supportive saat kami menyampaikan keputusan kami untuk menikah online. Enggak ada masalah sama sekali, keluarga kami senang."
"Semua persiapan dilakukan satu hari sebelumnya. Ditemani adik saya, kami membeli make-up, bunga untuk dekorasi, dan memilih baju yang akan dikenakan pada hari pernikahan," tutur Fira.
Max dan Fira sama-sama punya kepedulian soal pengungsi dan memilih 20 Juni sebagai hari pernikahan yang bertepatan dengan Hari Pengungsi Dunia.
Koleksi pribadi
Kekhawatiran terbesar menikah di Zoom
Sabtu, 20 Juni 2020 lalu, Ijab Kabul keduanya dilakukan lewat Zoom dengan dihadiri keluarga dekat di rumah mereka masing-masing di Sydney dan di Surabaya, serta disaksikan oleh teman dan kerabat.
"Ijab Kabul tentu saja menjadi momentum yang sangat menegangkan, karena di Indonesia sangat penting untuk mengucapkannya dalam satu tarikan nafas," tutur Max.
"[Tapi] menurut mereka yang menyaksikan prosesi tersebut, saya sudah melakukannya dengan baik."
Sementara Fira memiliki kekhawatiran besar lain dengan prosesi Ijab Kabul lewat Zoom.
"Saya khawatir ada gangguan koneksi internet. Bagaimana kalau hang atau terputus koneksinya di tengah-tengah prosesi?" kata Fira menceritakan kegelisahan terbesarnya saat itu.