India, Pakistan dan Beberapa Negara di Afrika Diserang Hama Belalang

Ilustrasi belalang.
Sumber :
  • digitale-naturfotos.de

VIVA – Hama belalang tengah menyerang India, Pakistan dan beberapa negara di Afrika sejak beberapa pekan terakhir. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO) belum lama ini memperingatkan negara-negara tersebut untuk tetap waspada selama empat minggu ke depan, karena serangan ribuan belalang.

Setelah beberapa minggu hiatus, invasi belalang baru-baru ini telah menyapu gedung pencakar langit, stasiun metro hingga pangkalan Gurugram dekat New Delhi. Sementara itu negara bagian lainnya bersiap untuk menghalau serangan belalang dengan drone, helikopter, traktor hingga pemadam kebakaran.

Negara bagian Rajasthan yang terkena dampak terburuk di India telah memutuskan untuk mengerahkan helikopter untuk menyemprotkan bahan kimia ke kawanan belalang pemakan tanaman. Menurut laporan, Menteri Pertanian Uni Narendra Singh Tomar akan meluncurkan helikopter pada hari Selasa pekan ini.

Helikopter tersebut dilengkapi dengan peralatan semprot yang memiliki kapasitas untuk membawa 250 liter insektisida dalam sekali terbang, yang dapat mencakup 25-50 hektare sekali terbang. Misi tersebut akan menelan biaya hingga uS$ 165 ribu untuk minimum 10 jam dalam 60 hari.

Dilansir Sputniknews, angin kencang menyebarkan gerombolan belalang lebih jauh ke India sehingga menimbulkan ancaman bagi tanaman di wilayah tersebut saat petani mulai menanam kembali pascahujan monsun. Kawanan belalang yang terdiri dari ribuan serangga dapat memakan makanan sebanyak 35 ribu orang dan terbang lebih dari 100 mil dalam satu hari.

Pihak berwenang di Agra, kota Taj Mahal, mengklaim 60 persen dari belalang telah mati dengan bantuan drone penyemprot insektisida. Kementerian Penerbangan Sipil juga menyetujui proposal untuk drone yang dioperasikan dengan mesin terbang, untuk membunuh belalang saat mereka hinggap di puncak pohon di Rajasthan dan Gujarat.

Masjid Nabawi di Madinah Diserbu Kawanan Belalang, Apa Sebabnya?

Baca juga: Tolak Aneksasi, China Tegaskan Tepi Barat Bagian dari Palestina