China Paksa Muslimah Uighur Pakai Alat Kontrasepsi-Sterilisasi
- bbc
Menurut laporan kantor berita Associated Press (AP) yang diterbitkan Senin, kaum perempuan di Xinjiang menghadapi denda yang terlalu tinggi dan ancaman pemenjaraan karena melanggar batas melahirkan anak.
Gulnar Omirzakh, seorang etnis Kazakh kelahiran China, telah dipaksa memasukkan alat kontrasepsi (IUD) setelah memiliki anak ketiga, demikian AP melaporkan.
Dua tahun kemudian, pada Januari 2018, empat orang petugas - yang mengenakan seragam militer - mengetuk pintu rumahnya dan meminta Omirzakh, istri pedagang sayur miskin, untuk membayar denda 17.5000 RMB (£ 2.000) karena memiliki lebih dari dua anak.
Dia dilaporkan telah diberi peringatan bahwa dia akan bergabung dengan suaminya di kamp interniran jika dia menolak membayar denda.
"Tuhan mewariskan anak-anak kepadamu. Mencegah masyarakat untuk memiliki anak merupakan kesalahan," kata Omirzakh kepada AP. "Mereka ingin menghancurkan kita sebagai manusia."
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri China mengatakan tuduhan itu "tidak berdasar" dan memperlihatkan adanya "motif tersembunyi".
Juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian menuduh pemberitaan media "menggoreng informasi palsu mengenai isu-isu terkait Xinjiang".