Delhi Jadi Episentrum Corona walau Sempat Karantina Wilayah
- bbc
Lantas, apa yang salah di Delhi?
Tidak cukup pengujian dan penelusuran
Kasus positif Covid-19 di Delhi meningkat tajam sejak awal Juni. Selama Juni ini, telah muncul lebih dari 50 ribu kasus.
Jumlah yang meningkat itu berkaitan dengan uji Covid-19 dengan alat antigen yang belakangan disetujui. Melalui tes diagnostik cepat ini, hasil akan tersedia hanya dalam waktu 30 menit.
"Pengujian bukanlah obat mujarab," kata Srinath Reddy, pimpinan Yayasan Kesehatan Masyarakat India kepada BBC. Dia juga berstatus anggota Gugus Tugas Nasional untuk Covid-19.
"Tentu saja Anda harus melakukan banyak tes, tapi ujilah secara bijaksana, tes berdasarkan gejala atau kriteria yang jelas lainnya."
Reddy berkata, uji Covid-19 itu hanya bisa dilakukan melalui `identifikasi kasus awal dan pelacakan kontak lengkap. Tanpa itu, kata dia, tes tak mungkin dilakukan.
Sebuah studi tentang pelacakan kontak yang dilakukan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menemukan, antara Januari dan April, India rata-rata menguji 20 kontak untuk setiap kasus positif yang dikonfirmasi.
Di dalam negeri, ada perbedaan besar soal uji Covid-19 dalam penelusuran kontak ini. Beberapa negara bagian seperti Karnataka, misalnya, rata-rata menguji 93 kontak, sementara Delhi sedikitnya sembilan kontak.
Bahkan, awal Juni lalu, kata Menteri Kesehatan Delhi, Satyendar Jain, pihaknya hanya melacak kontak langsung karena tingginya jumlah kasus.