Hamas Tegaskan Siap Perang Jika Israel Nekat Aneksasi Tepi Barat

Ilustrasi Pemukiman Israel, Givat Zeev, di dekat kota Ramallah, Palestina, di Tepi Barat.
Sumber :
  • Arab News

VIVA – Pasukan sayap militer Palestina, Hamas, mengatakan, rencana Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat merupakan seruan untuk deklarasi perang. Hamas mengindikasikan akan mengambil tindakan konfrotasi terhadap Israel.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

"Perlawanan menganggap keputusan (aneksasi Tepi Barat) sebagai deklarasi perang terhadap rakyat Palestina. Perlawanan akan menjadi penjaga setia dan berbakti kepada rakyat selama perang ini demi membela rakyat, tanah, dan situs suci kita," kata Juru Bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Obeida, seperti dikutip Times of Israel, Jumat 26 Juni 2020

Ia juga menambahkan, bahwa Israel bakal menyesali keputusannya menganeksasi Tepi Barat. Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum, menyambut baik pernyataan Obeida. Senada dengan Obeida, Barhoum pun turut mengisyaratkan kesiapan pihaknya dalam merespons aneksasi Tepi Barat dengan aksi militer.

Sayap Militer Hamas Umumkan Sandera Wanita Tewas akibat Serangan Israel

"Pernyataan ini adalah penegasan. Jika penduduk (Israel) melanjutkan kesalahan ini dalam mengimplementasikan rencana aneksasinya, tahap selanjutnya tidak akan menyerupai yang sebelumnya," ujar Barhoum.

Sedangkan, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, langsung merespons ancaman dari Hamas. Dia mengatakan, Israel pasti siap jika harus terlibat dalam konfrontasi.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

"Saya sarankan mereka (Hamas) ingat bahwa mereka akan menjadi yang pertama untuk membayar segala agresi. IDF (Israel Defence Forces) adalah tentara terkuat di kawasan itu dan harga untuk setiap upaya melukai warga sipil Israel akan kuat dan menyakitkan," ucap Gantz.

Diketahui, Israel berencana mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat pada 1 Juli 2020. Israel telah menyatakan tidak akan mengakui negara Palestina sebagai bagian dari rencana aneksasi tersebut.

Baca Juga: Dunia Berduka, Ratusan Orang Tewas Disambar Petir

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Iran menyerukan dunia untuk bertindak membela wanita dan anak perempuan Palestina di Gaza, yang serangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi oleh rezim Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024