Aduh, China Tetap Adakan Festival Anjing walau Wabah Corona

Ilustrasi jilatan anjing.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Festival anjing di kota barat daya Yulin, China kembali dibuka meski ada kekhawatiran akan penularan virus Corona COVID-19. Festival ini juga tetap digelar meski ada gerakan pemerintah China meredam wabah Corona dengan memperketat pasar daging segar. 

China's Natuna Aggression Challenges Indonesia's Defense Diplomacy

Dilansir dari laman Channel News Asia, festival tahunan yang digelar selama 10 hari ini biasanya akan menarik ribuan pengunjung untuk membeli anjing. Namun dengan adanya kasus COVID-19, dikabarkan jumlah pengunjung untuk tahun ini akah berkurang.

Di sisi lain, pemerintah China sedang menyusun RUU baru terkait larangan perdagangan satwa liar dan melindungi hewan peliharaan, dan para aktivis berharap bahwa tahun ini akan menjadi kali terakhir festival ini diadakan.

DFSK dan Honda Bikin Pabrik Bareng Buat Produksi Mobil Listrik

"Saya berharap Yulin akan berubah tidak hanya demi hewan tetapi juga untuk kesehatan dan keselamatan rakyatnya. Mengizinkan pertemuan massal untuk berdagang dan mengkonsumsi daging anjing di pasar yang ramai dan restoran atas nama festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan," kata spesialis kebijakan China dengan Humane Society International, sebuah kelompok hak-hak hewan, Peter Li. 

Virus Corona yang diyakini berasal dari kelelawar sebelumnya telah menular ke manusia di pasar di kota Wuhan. Hal ini  membuat Cina untuk menilai kembali terkait perdagangan hewan, dan telah berjanji untuk melarang perdagangan satwa liar.

Bursa Asia Tergerus saat Sektor Manufaktur China Menguat

Pada bulan April lalu, Shenzhen menjadi kota pertama di China yang melarang konsumsi anjing. Kementerian pertanian juga memutuskan untuk mengklasifikasikan anjing sebagai hewan peliharaan dan bukan hewan ternak. Meskin demikian belum jelas bagaimana klasifikasi baru itu akan berdampak pada festival di Yulin.

Zhang Qianqian, seorang aktivis hak-hak hewan yang berada di Yulin pada Sabtu pekan lalu mengatakan, larangan penyelenggaraan festival ini hanya menunggu  waktu. 

"Dari apa yang kami pahami dari percakapan kami dengan penjual daging, para pemimpin mengatakan bahwa konsumsi daging anjing tidak akan diizinkan di masa depan. Tapi melarang konsumsi daging anjing akan sulit dan akan memakan waktu," kata Qianqian.


Baca juga: John Kei Cs Bagi-bagi Parang, Samurai, Tombak di Kolam Renang Arcici

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Angkatan Bersenjata China Tidak Sekuat yang Terlihat?

Pasukan Tiongkok tidak berpengalaman dalam peperangan modern karena mereka belum pernah terlibat dalam pertempuran besar sejak Perang Vietnam tahun 1979.

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024