Gagal Ciptakan Perdamaian, Menteri Unifikasi Korea Mengundurkan Diri
VIVA – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menerima pengunduran diri Menteri Unifikasi, Kim Yeon-chul pada Jumat 19 Juni 2020. Kim sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab atas penurunan hubungan antara Seoul dan Pyongyang setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung Utara-Selatan di Kaesong.
"Menyesal telah gagal memenuhi tuntutan dan harapan rakyat kami akan perdamaian dan kemakmuran di Semananjung Korea," ujar Kim, seperti dilansir Yonhap, beberapa waktu lalu.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Korsel, Kang Min-seok, Presiden Moon secara resmi menyetujui pengunduran diri Kim sekitar pukul 10.40 waktu setempat. Untuk penggantinya, Kang mengungkapkan, pihaknya belum bisa mengumumkannya dalam waktu dekat ini.
Wacana pengunduran diri Menteri Unifikasi bermula setelah Korut menghancurkan kantor penghubung Utara-Selatan di Kaesong pada 16 Juni 2020 dengan dalih Korsel mengirim selebaran propaganda di atas perbatasan. Langkah itu dilakukan tiga hari setelah saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengancam akan melumpuhkan saluran komunikasi Utara-Selatan.
Setelah langka-langkah tersebut, Pyongyang mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan latihan militer di dekat daerah Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), dengan maksud untuk memasuki kembali daerah perbatasan yang dilucuti setelah serangkaian perjanjian antar-Korea.
Tak lama setelah pengumuman, muncul laporan bahwa Korut telah mengirim pasukan ke beberapa pos jaga kosong di DMZ. Respons dari Korsel menyatakan ketegangan ini akan menimbulkan penyesalan yang kuat, dan memperingatkan Pyongyang untuk membayar harga yang sesuai jika tindakan militer nyata diambil.