Pria Afro-Amerika Rayshard Brooks Ditembak Mati Polisi Atlanta
- bbc
Penembakan terhadap seorang pria Afrika-Amerika, Rayshard Brooks, berbuntut panjang. Setelah kepala kepolisian di Atlanta mengundurkan diri, kini polisi yang diduga menembak Brooks terancam dakwaan pembunuhan.
Polisi bernama Garrett Rolfe, yang telah dipecat, menghadapi 11 dakwaan terkait kematian Rayshard Brooks. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman mati.
Polisi lain yang berada di tempat kejadian, Devin Brosnan, berencana untuk bersaksi dalam kasus ini, kata para pejabat.
Masing-masing telah bertugas selama enam dan dua tahun di kepolisian Atlanta.
Brosnan - yang telah ditempatkan dalam status cuti - akan didakwa dengan penyerangan karena berdiri di bahu Brooks ketika dia terbaring sekarat.
- Trump perintahkan reformasi kepolisian yang justru menolak perombakan kepolisian
- Mengapa polisi AS jarang sekali dinyatakan bersalah ketika dituduh melakukan pembunuhan?
- Sepuluh perubahan setelah kematian George Floyd, mulai demonstrasi antirasisme global hingga perubahan sistem di kepolisian
Para pejabat mengatakan ini adalah yang kesembilan kalinya seorang polisi Atlanta dituntut karena pembunuhan.
Mereka menambahkan bahwa kesaksian Brosnan diyakini sebagai peristiwa pertama kalinya, seorang petugas polisi bersaksi melawan rekannya sendiri.
Rayshard Brooks, 27 tahun, ditembak oleh seorang petugas polisi pada Jumat (12/06) malam, kata pihak berwenang.
Ini merupakan insiden kematian warga Afrika-Amerika kedua oleh polisi dalam tiga pekan, menyusul kasus George Floyd di Minneapolis yang telah memicu aksi protes menentang rasisme di berbagai belahan dunia.
Anggota parlemen di Washington saat ini sedang memperdebatkan undang-undang reformasi kepolisian yang baru.