Keren Konsep Kabin Penumpang Bus Anticorona di Myanmar

Konsep tampilan kabin bus angkutan umum pada pandemi COVID-19 di Myanmar
Sumber :
  • SiakapKeli/world of buzz

VIVA – Seiring dengan upaya keras bangsa-bangsa di dunia untuk memerangi wabah virus Corona, sejumlah inovasi pun turut bermunculan. Berbagai negara, pemerintah dan pemangku kepentingannya harus putar otak dan berpikir keras untuk mendorong masyarakatnya tetap produktif di tengah kondisi seperti ini.

Copet Nekat Lompat saat Sopir Tancap Gas ke Kantor Polisi

Apalagi ada potensi dunia juga bakal menghadapi ancaman terjadinya gelombang kedua dari wabah penularan COVID-19 setelah menurunnya angka kasus positif. Okeh Karena itu sejumlah inovasi untuk menjaga jarak aman termasuk antarpenumpang di dalam kendaraan umum pun mencuat belakangan ini.

Baca juga: Viral, Aksi Penjambret Rampas Ponsel Pejalan Kaki dalam 3 Detik

Menlu Retno Ingatkan Kekerasan dan Agresi Israel Tak Boleh Jadi "New Normal"

Salah satu yang menjadi sorotan tak lain adalah yang coba dikembangkan negara Myanmar dan tengah viral media sosial.

Konsep kabin untuk penumpang bus angkutan umum sangat menarik dan cukup keren namun dinilai efektif mengatur posisi jarak aman antar penumpang.

Angkot Kalah dari Ojol, Sopir: Kami Cari Hidup, bukan Tambahan

Menurut media Siakap Keli, bus-bus tersebut mereka telah direnovasi dan menjadikan armada mereka tersebut layak untuk beroperasi meski masih dalam masa penyesuaian kebiasaan baru, dengan standar menjaga jarak aman antarpenumpang.

Baca juga: Demi Ujian Online, Siswi Ini Tidur di Atas Pohon Cari Sinyal Internet

Dari awalnya kabin hanya terdiri dari jajaran kursi yang mampu diubah menjadi layaknya barisan kamar yang menjaga jarak dari setiap penumpang di dalam kabin.

Tak ayal, konsep dari tampilan kabin di Myanmar itu layaknya gaya kereta dan kabin pesawat di Eropa.

Bus-bus itu diketahui membawa cukup banyak penumpang di ruang-ruang kecil, oleh karena itu masuk akal untuk mengambil metode pencegahan seperti itu untuk memastikan bahwa tidak ada lagi infeksi yang dapat menyebar melalui bus.

Baca juga: Universitas Airlangga Umumkan Temuan Pengobatan Stem Cell COVID-19

Beberapa perusahaan lain juga menggunakan terpal plastik sebagai cara untuk membagi penumpang satu sama lain.

Mempertimbangkan seberapa cepat COVID-19 menyebar dan jumlah nyawa melayang, wajar saja jika kita sepenuhnya menerapkan beberapa norma baru ke dalam gaya hidup kita.

Ini bisa sangat baik termasuk meminimalkan jumlah penumpang di bus selama perjalanan dan membuat jarak pemisah ini ke dalam bus.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tatan Rustandi.

Wamenhub Soroti Operator Angkutan Umum, Singgung soal Kompetensi Sopir

Kementerian Perhubungan menekankan kepada para operator angkutan umum, untuk memastikan kesehatan armada-armada bus termasuk dalam hal perizinannya.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2024