Pengunjuk Rasa Black Lives Matter Positif COVID-19, Sudah Menularkan?
- abc
Salah seorang peserta unjuk rasa "Black Lives Matter" di Melbourne hari Sabtu (6/6/2020) dinyatakan positif terkena COVID-19. Perdana Menteri Australiam Scott Morrison meminta agar unjuk rasa lanjutan tidak dilakukan lagi.
Peserta unjuk rasa tersebut merupakan satu dari delapan kasus positif baru di negara bagian Victoria selama 24 jam terakhir.
Menurut Kepala Bidang Medis di Victoria, Brett Sutton peserta yang ikut protes tersebut berusia 30 tahunan dan kecil kemungkinan ia terkena sewaktu menghadiri protes dan tidak menunjukkan gejala.
Yang kini dikhawatirkan adalah ia bisa saja menyebarkan virus corona saat turun ke jalanan bergabung dalam aksi "Black Lives Matter".
"Saya berharap siapa saja yang menghadiri protes dan seluruh warga di Victoria, bisa mengalami gejala yang mirip dengan virus corona agar melakukan isolasi, melakukan tes, dan menunggu hasilnya dan sembuh dulu sebelum berkegiatan lagi," kata Prof Sutton.
Diperkirkan sekitar 10 ribu orang menghadiri protes anti rasisme di Melbourne tersebut yang menyerukan dihentikannya kematian warga Aborigin yang ditahan.
Dalam postingan di Facebook hari Senin pagi, kelompok bernama "Warriors of the Aboriginal Resistance" (WAR) yang mengorganisir protes menyerukan kepada pengikut mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, tidak mengunjungi sanak saudara yang lansia dan konsultasi dengan dokter bila mengalami gejala.
Pembatasan yang diberlakukan di Victoria masih hanya mengizinkan perkumpulan maksimal 20 warga dalam waktu bersamaan.