Selain George Floyd, Siapa Saja Pesohor AS yang Peti Matinya Emas
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – George Floyd telah dimakamkan di peti mati berlapis emas 24K di Houston Memorial Garden di Pearland, Texas. Biaya peti mati emas Floyd diketahui berkisar dihargai $25.000 hingga $30.000 atau Rp354 juta hingga Rp425 juta.
Namun ternyata Floyd merupakan orang ketiga yang dimakamkan di peti mati berlapis emas. Sebelum Floyd ada Michael Jackson dan James Brown juga dimakamkan dengan peti mati emas seharga US$25.000.
Batesville Casket Company adalah produsen peti mati emas terkenal di seluruh dunia yang membuat peti mati untuk ketiga sosok pesohor itu.
George Floyd meninggal setelah petugas polisi Derek Chauvin meletakkan lututnya di leher pria berusia 46 tahun itu selama beberapa menit. Floyd sempat mengerang dan berteriak jika dirinya tidak bisa bernafas sebelum akhirnya tidak bergerak.
Sementara King of Pop, Michael Jackson meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles pada hari Kamis, 25 Juni 2009, Pukul 14:26 waktu setempat. Ia tidak sadarkan diri setelah mengalami gagal jantung. Pelantun Black or White ini diduga mengalami gagal jantung sesaat setelah diberi suntikan demerol.
Michael Jackson meninggal satu bulan sebelum konser terakhirnya di O2 Arena, London, Jackson menamai konser ini dengan nama This Is It Michael Jackson. Konser itu rencananya akan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2009.
Sedangkan James Brown meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Georgia, pada Senin 25 Desember 2005 waktu setempat. Ia meninggal pada usia 73 tahun. James Brown merupakan musisi legendaris AS yang telah membentuk R&B, funk dan disko Amerika selama 50 tahun.
Peti mati yang digunakan memakamkan Floyd, Michael Jackson, dan James Brown merupakan peti mati kualitas tertinggi 'Promethean' berlapis emas 24K. Peti mati ini baru akan dibuat berdasarkan pesanan khusus.
Baca juga: Telur Infertil Beredar Padahal Bahaya dan Terlarang Diperjualbelikan
AS Ancam Israel Stop Bantuan Militer jika Tak Segera Perbaiki Situasi Gaza
Amerika Serikat menyatakan situasi di Gaza utara belum mengalami perubahan signifikan, meski Israel sudah diperingatkan untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan di sana.
