Iran Bangun Kapal Induk Palsu Buat Latihan, Siap Perang dengan AS?

VIVA Militer: Ilustrasi perseteruan Amerika Serikat (AS) dan Iran
Sumber :
  • The Indian Express

VIVA – Militer Iran membangun kapal induk palsu di lepas pantai selatan, untuk mengantisipasi tembakan langsung. Saat ini ketegangan sedang meningkat antara Iran dengan Amerika Serikat.

AS Tolak Sebut Genosida Israel di Gaza meski Nyatakan Kejahatan Serupa di Sudan

Gambar kapal induk palsu berhasil dilihat melalui citra satelit. Model kapal yang terlihat mirip kapal kelas Nimitz itu sering digunakan oleh Angkatan Laut AS, yang secara rutin berlayar ke Teluk Persia dari Selat Hormuz.

Dilansir dari Fox News, replika kapal itu juga membawa mock-up jet tempur di geladaknya menurut foto satelit yang diambil oleh Maxar Technologies. Kapal itu tampaknya memiliki panjang 650 kaki dan lebar 160 kaki.

Justin Trudeau Ogah Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Kapal induk palsu yang diperhatikan oleh analis pertahanan dan intelijen pada Januari lalu, menyerupai kapal serupa yang digunakan pada Februari 2015 selama latihan militer yang disebut 'Nabi Besar 9'. Selama latihan itu, Iran mengerumuni kapal induk palsu dengan speedboat, yang menembakkan senapan mesin dan roket.

Baca Juga: Tak Cuma Corona, Tasikmalaya Juga Terserang Wabah Chikungunya

Usulan Aneh Donald Trump, Minta Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Meski belum diakui oleh pejabat Iran, penampilan replika itu menunjukkan bahwa Pengawal Revolusi paramiliter Iran sedang mempersiapkan encore dari tiruan serupa yang dilakukan pada tahun 2015.

Penampilan replika itu muncul ketika Iran mengumumkan pada hari Selasa kemarin bahwa mereka akan mengeksekusi seorang pria yang dituduh memberikan rincian tentang pergerakan Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak resmi AS di Baghdad awal tahun ini.

Konferensi pers Ditjen Imigrasi soal penangkapan buronan lembaga penegak hukum US Marshals di Kuningan, Jakarta Selatan

Imigrasi Tangkap Warga AS Buronan Kasus Predator Seks Anak

Ditjen Imigrasi telah berhasil mencokok satu orang buronan lembaga penegak hukum U.S. Marshals terkait dengan kasus eksploitasi seksual anak

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025