Logo ABC

Para WNI Selandia Baru Bangga karena Social Distancing di Sana Tuntas

Warga kembali berselancar di salah satu pantai Christchurch setelah Selandia Baru mencabut semua aturan pembatasan terkait virus corona.
Warga kembali berselancar di salah satu pantai Christchurch setelah Selandia Baru mencabut semua aturan pembatasan terkait virus corona.
Sumber :
  • abc

"Sebelumnya kita pernah stage four [tingkat empat pembatasan] yang benar-benar lockdown, takeaway makanan pun tidak bisa dilakukan selama enam minggu," kata Yutia yang sudah tinggal empat tahun di Selandia Baru.

Tapi ada alasan kuat mengapa Selandia Baru menurunkan tingkat kewaspadaan COVID-19 ke Tingkat Satu, diantaranya jumlah kasus COVID-19 yang terus turun sebelum aturan dilonggarkan.

Yutia kini kerja di bidang Informasi dan Teknologi (IT) dan sempat menjadi pemilik usaha kuliner di Selandia Baru, yang kemudian ia tinggalkan di akhir tahun 2019 sebelum pandemi virus corona.

Sejak Selasa kemarin, Yutia masuk ke kantornya karena merasa "kangen", meski masih ada pilihan untuk bekerja dari rumah.

"Kemarin-kemarin naik bus itu masih social distancing, biar tidak penuh … kalau sekarang sudah tidak ada pembatasan jumlah penumpang," jelasnya.

"Ikut bangga" dengan pencapaian Selandia Baru

mita family
Carissa Paramita mengaku ikut bangga dengan pencapaian Selandia Baru dalam menangani virus corona.

Koleksi pribadi

Warga Indonesia lainnya, Carissa Paramita mengatakan jika kehidupan di Selandia Baru sebenarnya sudah berangsur kembali normal sejak aturan pembatasan diturunkan ke Tingkat Dua.

Sekitar tiga minggu lalu beberapa kegiatan ekonomi sudah diperbolehkan kembali beroperasi dan warga sudah bebas keluar dan beraktivitas.