Youtuber Terkenal AS Diduga Ikut Menjarah, Pegang Vodka Saat Rusuh
- YouTube Jake Paul
VIVA – Seorang youtouber AS yang dikenal cukup kontroversial, Jake Paul telah dituduh melakukan pelanggaran pidana karena setelah sebuah video muncul untuk menunjukkan dia berpartisipasi dalam penjarahan di sebuah mal di Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat pada Sabtu lalu.
Video-video Paul di mal Scottsdale Fashion Square bersama teman-teman beredar luas di media sosial sepanjang akhir pekan setelah videografernya, Andrew Blue, membagikan rekaman Paul di dalam mal itu pada saat penjarahan.
Dalam video yang sempat diunggah di Instagram itu, Paul terlihat berjalan melalui mal ketika penjarah menghancurkan kaca toko Sephora dan Swarovski dan menghancurkan kaca toko lain di sekitarnya. Satu klip muncul dan menunjukkan Paul memegang botol vodka yang diduga hasil curian.
"Investigasi kami telah mengungkapkan bahwa Paul hadir saat demonstrasi. Hal itu dinyatakan sebagai pertemuan yang melanggar hukum dan para perusuh diperintahkan untuk meninggalkan daerah itu oleh polisi," kata pihak Departemen Kepolisian Scottsdale dikutip dari NYT pada Jumat, 5 Juni 2020.
“Paul juga masuk secara ilegal dan tetap berada di dalam mal ketika ditutup. Akibatnya Paul dituduh melakukan pelanggaran pidana yang melanggar hukum," Kedua dakwaan tersebut adalah pelanggaran ringan.
Sementara itu Paul tetap bersikeras bahwa ia hadir di mal hanya untuk melihat dan membuat video tentang apa yang sedang terjadi dan berpotensi menggunakan video itu sebagai konten untuk saluran YouTube.
"Untuk menjadi sangat jelas, baik saya maupun siapa pun di kelompok kami tidak terlibat dalam penjarahan atau perusakan apa pun," katanya dalam sebuah pernyataan di Twitter. Ia kemudian menambahkan bahwa ia dan krunya hanya mendokumentasikan dan tidak terlibat.
Paul juga mengklaim bahwa ia telah menghabiskan bagian harinya dengan menyampaikan protes dengan damai. “Salah satu ketidakadilan yang paling mengerikan yang pernah dialami negara kami dan bahwa tujuannya adalah untuk membawa lebih banyak perhatian pada rasa amarah yang dirasakan di setiap lingkungan yang kami lalui," katanya.
Baca juga: China Kini di Atas Angin, Sindir AS Yang Tak 'Ngaca' Masih Rasis